Suara.com - Liga Israel kembali berada dalam ketidakpastian. Ancaman keamanan akibat eskalasi konflik dengan Iran membuat musim kompetisi 2025 berada dalam tanda tanya besar.
Kondisi ini membuat publik Israel teringat masa-masa suram di pandemi Covid-19 dan serangan 7 Oktober 2023--saat Liga Israel berlangsung tanpa penonton.
Saat ini seperti dikutip Suara.com dari Jerusalem.mynet, pemain asing resah, dan klub-klub yang tak bisa memastikan masa depan mereka.
Sejumlah klub besar seperti Maccabi Tel Aviv, Hapoel Be’er Sheva, Maccabi Haifa, dan Beitar Jerusalem tengah bersiap menghadapi kompetisi Eropa pada Juli mendatang.

Namun, seluruh persiapan terhambat oleh satu hal, ketidakpastian situasi keamanan dalam negeri dan ketakutan para pemain asing.
Beberapa pemain asing telah menunjukkan loyalitas mereka—seperti Miguel Vitor dari Be’er Sheva dan Miguel Silva dari Beitar—yang menyuarakan dukungan kepada Israel lewat media sosial.
Namun, tak sedikit pula yang memilih mundur secara halus. Wesley Patacci, bintang asal Brasil milik Maccabi Tel Aviv, dikabarkan sedang mencari cara kembali ke Sao Paulo karena tekanan keluarga dan kekhawatiran akan keselamatannya.
Agen pemain mulai membatalkan kesepakatan yang sudah hampir rampung, sementara pemain asing yang telah setuju bergabung mulai "berpikir ulang."
Bahkan ada yang mendesak klausul khusus yang memungkinkan mereka keluar kontrak jika eskalasi militer kembali terjadi.
Baca Juga: Warga Israel Larang Orang Afrika Masuk Bunker: Ini Khusus Bangsa Yahudi
Otoritas sepak bola Israel memprediksi liga musim 2025 akan dimulai dengan stadion kosong akibat larangan kerumunan massal.
Situasi ini tentu mengulang suasana seperti di masa pandemi dan ketegangan militer sebelumnya.
Secara ekonomi, klub-klub Israel masih mendapat kompensasi dari negara atas kerugian karena situasi darurat. Namun dari sisi emosi dan semangat kompetisi, atmosfer liga terasa hambar.
“Bagaimana saya bisa meyakinkan teman saya untuk datang bermain di sini, ketika mereka membaca berita tentang serangan rudal di internet? Meski saya cinta Israel, saya juga harus jujur,” kata salah satu pemain asing yang sudah lama bermain di liga Israel.
Beberapa klub bahkan belum bisa memulai latihan pramusim mereka. Hapoel Be’er Sheva menunda latihan, Maccabi Haifa belum bisa mendatangkan pelatih mereka Diego Flores dari Argentina karena ruang udara Israel ditutup.
Sementara Beitar Jerusalem terus membujuk pemain asing baru mereka seperti Johnbosco Kalu dan Heri Tavarer agar tetap datang.
Adapun tim-tim yang tidak bermain di kompetisi Eropa memilih menunda latihan pramusim dengan harapan bahwa dua minggu ke depan kondisi akan membaik.
Pemain Beitar Ngungsi ke Polandia
Klub Israel, Hapoel Be’er Sheva mempercepat keberangkatan ke Polandia untuk jalani tur pra musim.
Pihak klub seperti dikutip dari isport.co.il, mengonfirmasi bahwa tim akan lepas landas pada esok hari, Minggu (22/6) — dua hari lebih cepat dari jadwal semula — menyusul situasi keamanan yang genting di Israel, termasuk penutupan wilayah udara.
Langkah ini juga diambil untuk membantu para pemain melepaskan diri dari tekanan dan suasana tegang yang melanda negara tersebut.
Be’er Sheva dijadwalkan akan menghadapi Levski Sofia pada 10 Juli mendatang dalam laga leg pertama babak kualifikasi pertama UEFA Europa League 2024/2025.
Sementara itu, para pemain asing dijadwalkan bergabung langsung di Warsawa, tempat pemusatan latihan akan berlangsung.
Dalam pernyataan resminya, klub menyampaikan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu kelancaran persiapan dan proses keberangkatan ke luar negeri.
![Ngeri dengan Rudal Iran, Pemain Klub Isral Ngungsi ke Polandia [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/21/23216-hapoel-beer-sheva.jpg)
“Kami ingin berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami di masa sulit ini yakni Menteri Olahraga Miki Zohar, CEO Kementerian Olahraga Kfir Cohen, Kepala Keamanan Amir Barak, Kepala Administrasi Olahraga Moran Masika,"
“Kami berharap hari-hari yang lebih tenang dan baik akan segera datang untuk kita semua,” tambah pihak klub.
Nasib Pemain Israel
Manor Solomon yang musim lalu bersama pemain keturunan Indonesia, Pascal Struijk berhasil membawa Leeds United promosi ke Premier League musim depan saat ini terjebak di perang Iran-Israel.
Manor Solomon sejatinya ialah striker Tottenham Hotspur dan musim lalu dipinjamkan ke Leeds United.
Setelah bersama pemain keturunan Indonesia, Pascal Struijk bahu membahu membawa Leeds United promosi, Solomon pulang ke Israel untuk menggelar pesta pernikahan.
Manor Solomon pada Minggu 15 Juli lalu menikahi sang kekasih, Dana Voshina. Pasangan ini telah menjalin kasih selama 7 tahun.
Pesta pernikahan mewah pun digelar oleh Manor Solomon dan Dana. Keduanya seperti dikutip dari laporan media Israel gelar pesta pernikahan mewah di Kahi Events Resort, Israel.
Namun setelah menggelar pesta pernikahan mewah itu, Manor Solomon dan istri terjebak di tengah serangan balik rudal milik Iran.
Manor Solomon dan istri dikabarkan tidak bisa keluar dari negaranya setelah otoritas Israel memutuskan menutup seluruh jalur penerbangan.
Sedihnya, terjebak di kondisi perang ternyata pernah dialami oleh Solomon dan Dana.
Pada 2022, Solomon dan Dana terjebak di Ukraina saat Rusia melakukan serangan militer.
Saat itu, Solomon berstatus pemain klub Ukraina, Shakhtar Donetsk. Keduanya pun tunggang langgang menyelamatkan diri dari Ukraina.
Selang satu tahun, ia direkrut oleh Tottenham Hotspur. Namun, Solomon alami nasib nahas di musim pertamanya.
Di musim pertamanya, Solomon alami cedera lutut. Kondisi ini yang membuat ia menyelesaikan musim lebih cepat.
Setelah itu, striker Israel tersebut dipinjamkan ke Leeds United dan menjadi rekan pemain keturunan Indonesia, Pascal Struijk.