Minta Putin Turun Tangan, Prabowo Sebut Rusia Bisa jadi Juru Kunci Redam Perang Iran-Israel

Sabtu, 21 Juni 2025 | 12:56 WIB
Minta Putin Turun Tangan, Prabowo Sebut Rusia Bisa jadi Juru Kunci Redam Perang Iran-Israel
Minta Putin Turun Tangan, Prabowo Sebut Rusia Bisa jadi Juru Kunci Redam Perang Iran-Israel. ANTARA/Mentari Dwi Gayati

Suara.com - Presiden Prabowo Subianto buka suara terkait perang antara Iran dan Israel yang kekinian makin berkecamuk. Menanggapi itu, Prabowo menyebutkan jika Indonesia berharap Iran dan Israel segera bisa berdamai untuk menghentikan peperangan tersebut. 

Prabowo menyebut jika pengaruh Rusia sangat besar untuk bisa menekan ketegangan dari perang tersebut, terutama melakukan pendekatan dengan Iran. Prabowo juga merasa yakin jika Presiden Rusia, Vladimir Putin mau turun tangan untuk meredam perang antara Iran dan Israel. 

Pernyataan itu disampaikan oleh Prabowo saat bertemu Presiden Putin di Istana Konstantinovskiy, St. Petersburg, Kamis (19/6).

Sebuah gedung di Israel meletup usai mendapat hantaman rudah dari militer Iran. [Suara.com]
Sebuah gedung di Israel meletup usai mendapat hantaman rudah dari militer Iran. [Suara.com]

“Ya tentunya pengaruh Rusia lebih besar ya di kawasan itu, khususnya dengan Pemerintah Iran. Jadi, saya kira peran dari Pemerintah Rusia akan sangat besar. Ya, semua akan berusaha untuk deeskalasi,” ungkap Presiden Prabowo sebagaimana dikutip dari laporan Antara di St. Petersburg, Rusia pada Jumat (21/6/2025) waktu setempat.

Presiden kemudian menekankan banyak negara, tentunya termasuk Indonesia, menginginkan Israel dan Iran menempuh jalan damai, dan menurunkan ketegangan.

“Kita ingin semua turunkan suhu. Kita ingin cari penyelesaian jalan keluar yang damai untuk semua pihak,” sambung Presiden.

Diketahui, Presiden Prabowo melakukan kunjungan kenegaraan ke St Petersburg pada 18 hingga 20 Juni 2025. Dalam lawatan itu, Prabowo bertemu dengan Presiden Putin sebanyak dua kali, yaitu di Istana Konstantinovskiy saat kunjungan resmi Presiden Prabowo, Kamis (19/6), dan saat berbicara di atas panggung yang sama dalam acara forum ekonomi dunia Saint Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025, Jumat.

Presiden Prabowo Subianto (kiri) berbincang dengan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) dalam kunjungan resmi di Istana Konstantine Novsky, St. Petersburg, Rusia, Kamis (19/6/2025). [ANTARA FOTO/Genta Tenri Mawangi/app/nz]
Presiden Prabowo Subianto (kiri) berbincang dengan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) dalam kunjungan resmi di Istana Konstantine Novsky, St. Petersburg, Rusia, Kamis (19/6/2025). [ANTARA FOTO/Genta Tenri Mawangi/app/nz]

Di Istana Konstantinovskiy, Presiden Putin dan Presiden Prabowo bertemu empat mata (tete-a-tete) selama kurang lebih 2 jam membahas berbagai isu bilateral, regional, dan global. Dalam pernyataan pers bersamanya, Presiden Putin dan Presiden Prabowo tidak menyebut secara spesifik isu regional dan global yang dibahas, tetapi keduanya menyatakan punya pandangan yang sama terhadap sejumlah isu.

“Kami menghormati kedaulatan setiap negara. Kami ingin menyelesaikan semua masalah dengan damai, dan kami selalu ingin mengutamakan kolaborasi daripada konflik,” kata Presiden Prabowo saat kunjungan resmi di Istana Konstantinovskiy.

Baca Juga: Berseteru saat Pimpin GAM, Prabowo Ungkap Jurus Taklukan Muzakir Manaf: Mantan Musuh Kini Bersatu

Kemudian, di atas panggung SPIEF 2025, Presiden Prabowo dan Presiden Putin bersama tiga pembicara utama lainnya juga banyak mengulas isu-isu geopolitik dan pengaruhnya terhadap perekonomian global dan dalam negeri. Isu-isu seperti eskalasi perang Israel-Iran juga turut dibahas dalam pertemuan tersebut.

Presiden Prabowo, dalam pidatonya pada sesi panel SPIEF 2025, ditanyakan sejumlah isu di antaranya mengenai kedekatan Indonesia dengan Rusia, dan rekonsiliasi untuk merespons situasi konflik.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI