Masalah kebugaran dan performa terus memburuk hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengakhiri kontraknya dengan Inter pada tahun 2009.
"Saya bicara dengan Moratti dan bilang saya siap menerima hukuman apapun. Saya tak mau terus menerima gaji besar sementara saya tidak bisa bermain. Saya tidak punya mentalitas untuk terus bertahan."
Adriano mengakhiri kariernya pada 2016, setelah sempat membela klub-klub seperti Roma, Corinthians, dan kembali ke Flamengo.

Kini, di usia 43 tahun, ia menyesali keputusannya di masa lalu dan mengaku jika dirinya punya pola pikir seperti sekarang, maka Ballon d'Or bukan hal mustahil.
"Dengan pikiran saya sekarang, saya yakin bisa memenangkan Ballon d'Or." ungkapnya.
"Saya tidak berada di kondisi mental yang baik. Setelah ayah saya meninggal, sepak bola lepas dari tangan saya," kata Adriano