Suara.com - Ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang sedianya akan digelar di Arab Saudi dan Qatar terancam batal digelar karena kondisi di Timur Tengah.
Hal ini tak lepas dari adanya gejolak politik antara Iran-Israel yang membuat kedua belah pihak saling saling berbalas serangan lewat udara.
Saat ini, masyarakat di dunia tengah disibukkan dengan perang antara Iran dan Israel yang telah berlangsung dalam beberapa pekan terakhir.
![Untuk Urusan Satu Ini! Australia hingga Jepang Bertekuk Lutut Hadapi Timnas Indonesia [Dok PSSI]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/23/65770-timnas-indonesia.jpg)
Aksi saling berbalas serangan udara ini bermula dari Israel yang mengirimkan serangan udara ke wilayah program nuklir yang dimiliki Iran.
Serangan dari Israel ini terus berlanjut setiap harinya dan membuat Iran mengambil langkah tegas dengan mengirimkan rudal balasan ke wilayah musuhnya.
Hal ini kemudian diperparah dengan Amerika Serikat yang turun tangan dengan melancarkan serangan udara dengan menjatuhkan bom ke fasilitas nuklir Iran.
Tak ayal hal ini membuat negara-negara adidaya lainnya seperti Rusia dan China mengutuk tindakan Amerika Serikat tersebut.
Alhasil, kini masyarakat di seluruh penjuru dunia menilai bahwa Perang Dunia III bisa saja tercipta karena negara adidaya sudah turun tangan dalam konflik Iran-Israel.
Mengingat Iran dan Israel merupakan negara yang berada di kawasan Timur Tengah, konflik ini bisa saja berdampak ke ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Baca Juga: Wonderkid Persib Dicoret Gerald Vanenburg dari Skuat Timnas Indonesia U-23
Apalagi, ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang diikuti Timnas Indonesia itu akan digelar di Arab Saudi dan Qatar.
Batal atau Pindah Venue?
Keputusan ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia digelar di Timur Tengah tak lepas dari keputusan yang diambil Konfederasi Sepak Bola Asia atau AFC beberapa waktu lalu.
Keputusan itu dikeluarkan AFC dalam surat nomor 59 tahun 2025 yang menetapkan Arab Saudi dan Qatar sebagai tuan rumah ronde keempat.
Kedua negara Timur Tengah itu dipilih karena keduanya juga akan bertarung di ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Namun konflik Iran-Israel yang berpusat di wilayah Timur Tengah ini bisa saja memberi dampak besar terhadap penyelenggaraan ronde keempat pada Oktober 2025.
Apalagi jika melihat geografis di kawasan Timur Tengah, Arab Saudi dan Qatar berdekatan dengan Iran dan Israel.
Hal ini diamini oleh pengamat sepak bola, Marco Tampubolon, yang menyebut bahwa AFC bisa saja menunda atau menggeser penyelenggaraan ronde keempat.
Terlebih AFC belum lama ini menunda penyelenggaraan Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026 yang dijadwalkan akan digelar di Yordania, negara yang berada di antara Israel dan Iran.
“Belum lama ini AFC sebenarnya sudah menunda penyelenggaraan (Kualifikasi) Piala Asia Wanita 2026 di Yordania pada 23 Juni-13 Juli mendatang,” kata Marco dikutip dari YouTube Nusantara TV.
Penundaan itu dilakukan AFC karena faktor keamanan di tengah konflik antara Iran dan Israel dalam beberapa pekan terakhir.
Berkaca dari ditundanya Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026 itu, pria yang akrab disapa Bung Marco ini menyebut adanya potensi ronde keempat digelar di tempat lain.
“Adakah potensi (ronde keempat) digeser dari Qatar dan Arab Saudi? Bisa saja menggeser ke lokasi yang aman itu merupakan opsi yang layak dipertimbangkan,” lanjutnya.
Bung Marco pun menghimbau jika PSSI harus proaktif untuk memberi saran ke AFC agar ronde keempat dialihkan ke tempat yang lebih aman andai konflik Iran-Israel mengalami eskalasi.
Andai venue ronde keempat digeser, ada kemungkinan Indonesia bisa saja ditunjuk sebagai tuan rumah untuk menggelar Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Pasalnya, Indonesia merupakan salah satu negara Non-Blok, sehingga tidak terlibat dalam konflik Iran-Israel yang juga melibatkan negara dari blok barat dan blok timur.
(Felix Indra Jaya)