Adu Kuat Mees Hilgers vs Bek Israel Stav Lemkin: Jurang Pemisah di Nilai Pasar, bak Bumi dan Langit

Galih Prasetyo Suara.Com
Rabu, 25 Juni 2025 | 11:23 WIB
Adu Kuat Mees Hilgers vs Bek Israel Stav Lemkin: Jurang Pemisah di Nilai Pasar, bak Bumi dan Langit
Kolase foto Mees Hilgers vs Stav Lemkin

Suara.com - Analisis head-to-head antara bek Timnas Indonesia, Mees Hilgers, dengan calon rekrutan FC Twente asal Israel, Stav Lemkin.

Rumor ketertarikan FC Twente terhadap bek Israel, Stav Lemkin, tidak hanya menciptakan dinamika transfer yang menarik, tetapi juga secara langsung mengundang perbandingan dengan benteng pertahanan mereka saat ini, Mees Hilgers.

Bagi para penggemar sepak bola Indonesia, ini adalah duel di atas kertas yang krusial, mempertaruhkan harga diri penggawa andalan Timnas Garuda.

Jika Lemkin benar-benar mendarat di De Grolsch Veste, pelatih akan dihadapkan pada dua bek tengah muda yang sama-sama berprospek cerah.

Lantas, bagaimana perbandingan keduanya jika dibedah dari aspek postur, kemampuan teknis, hingga nilai ekonomis di pasar transfer?

Siapa Bek Israel Stav Lemkin? Pesaing Mees Hilgers di FC Twente [Tangkap layar X]
Siapa Bek Israel Stav Lemkin? Pesaing Mees Hilgers di FC Twente [Tangkap layar X]

Duel Fisik: Menara Kembar Beda Tipis

Sekilas, kedua pemain ini tampak seperti cetakan bek tengah modern yang ideal. Stav Lemkin memiliki keunggulan fisik dengan postur menjulang hingga 190 cm (6'3").

Ketinggian ini memberinya keuntungan alami dalam duel-duel udara, baik saat bertahan dari bola mati maupun saat menjadi ancaman di kotak penalti lawan.

Di sisi lain, Mees Hilgers berdiri sedikit lebih pendek dengan tinggi sekitar 185 cm (6'1").

Baca Juga: Adu Bintang Iklan Pemain Timnas Indonesia, Siapa Paling Mewah?

Meskipun tidak setinggi Lemkin, postur Hilgers tetap lebih dari cukup untuk beradu fisik di level Eredivisie.

Kekurangan beberapa sentimeter ia kompensasi dengan kemampuan membaca permainan dan penempatan posisi yang cerdas.

Potensi keduanya diduetkan sebagai "menara kembar" di lini belakang adalah sebuah prospek yang menggiurkan, namun perbedaan tipis dalam postur ini juga bisa menentukan spesialisasi peran mereka di lapangan.

Adu Skill: Ketenangan vs Agresivitas

Mees Hilgers merupakan produk murni dari sistem pembinaan sepak bola Belanda.

Ia adalah tipe bek modern yang tenang, nyaman dengan bola di kakinya, dan memiliki visi untuk memulai serangan dari lini belakang.

Pengalamannya selama bertahun-tahun sebagai pilar FC Twente telah membentuknya menjadi seorang pemimpin yang matang di usianya yang baru 24 tahun.

Kemampuannya dalam mendistribusikan bola dan ketenangannya di bawah tekanan adalah aset utamanya.

Sementara itu, Stav Lemkin, yang berusia 22 tahun, datang dengan profil yang sedikit berbeda.

Mees Hilgers saat memperkuat Timnas Indonesia melawan China di babak kualifikasi Piala Dunia 2026 leg pertama (the-afc.com)
Mees Hilgers saat memperkuat Timnas Indonesia melawan China di babak kualifikasi Piala Dunia 2026 leg pertama (the-afc.com)

Meskipun juga seorang bek modern, ia dikenal memiliki gaya yang lebih agresif dalam bertahan.

Pengalamannya bersama timnas Israel di berbagai kelompok umur dan statusnya sebagai pemain klub raksasa Ukraina, Shakhtar Donetsk (meski dipinjamkan), memberinya tempaan mental yang berbeda.

Ia adalah seorang ball-winning defender yang tidak ragu untuk melakukan tekel dan intersep krusial.

Jurang Nilai Pasar: Si Bintang Utama vs Sang Penantang

Perbandingan paling mencolok antara kedua pemain ini terletak pada nilai pasar mereka, yang mencerminkan status dan pengakuan di level Eropa saat ini.

Menurut data dari Sofascore dan situs transfer lainnya, Mees Hilgers memiliki nilai pasar yang sangat superior, berada di kisaran 6.9 juta Euro.

Angka ini mencerminkan statusnya sebagai pemain inti yang tak tergantikan di FC Twente dan salah satu bek muda terbaik di Eredivisie.

Di sisi lain, nilai pasar Stav Lemkin berada di angka yang jauh lebih rendah, yaitu sekitar 1.1 juta Euro.

Jurang nilai yang signifikan ini menggambarkan posisi keduanya dengan jelas.

Hilgers adalah aset berharga dan bintang utama di lini pertahanan klub, sementara Lemkin dipandang sebagai seorang penantang dengan potensi besar yang bisa didatangkan dengan investasi yang relatif rendah.

Bagi FC Twente, mendatangkan Lemkin bisa menjadi langkah strategis untuk menciptakan persaingan sehat atau mendapatkan pelapis berkualitas dengan harga miring.

Namun bagi Mees Hilgers, kedatangan bek dengan profil serupa adalah sinyal bahwa ia tidak bisa bersantai dan harus terus membuktikan mengapa ia layak menyandang status sebagai pemain dengan nilai pasar enam kali lipat lebih tinggi dari calon rekan setimnya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI