Kehadiran Jona Giesselink jelas memberi warna baru dalam komposisi lini tengah Timnas Indonesia U-17.
Dengan postur menjulang dan kemampuan bermain sebagai gelandang bertahan maupun menyerang, ia dapat menjadi opsi berbeda dibanding pemain-pemain lokal yang mayoritas mengandalkan kecepatan dan determinasi.
Nova Arianto pun diprediksi bakal mempertimbangkan kehadiran Jona bukan hanya karena faktor keturunan atau postur fisik, melainkan juga karena kemampuannya membaca permainan, menahan bola, dan mengatur tempo serangan dari lini kedua.
Pemain dengan tinggi badan seperti Jona juga bisa berguna saat menghadapi duel udara, baik saat bertahan maupun menyerang dari skema bola mati.
Lebih dari itu, Giesselink juga dinilai memiliki disiplin taktik yang baik, terbukti dari pengalamannya bermain di sistem akademi Eropa yang menekankan pada pembentukan karakter dan teknik dasar sejak usia dini. Hal ini tentu menjadi nilai tambah dibanding pemain lokal seusianya.
Namun begitu, kompetisi internal di lini tengah Timnas U-17 cukup ketat. Beberapa nama lain seperti Noha Simangunsong, yang punya visi bermain tajam, serta Floris De Pagter, yang dikenal lugas dan rajin menjemput bola ke belakang, juga tampil menonjol selama pemusatan latihan.
Ini akan menjadi ujian tersendiri bagi Jona untuk membuktikan bahwa ia memang layak mengenakan seragam Garuda.
Kontributor: Muh Faiz Alfarizie
Baca Juga: 3 Penyerang Keturunan yang Dipanggil Nova Arianto Ikuti TC Timnas Indonesia U-17