Suara.com - Ramadhan Sananta, striker muda Timnas Indonesia yang sempat menjadi incaran sejumlah klub besar Tanah Air, resmi memilih melanjutkan karier di luar negeri.
Ia bergabung dengan klub asal Brunei Darussalam, DPMM FC, yang berkompetisi di Liga Super Malaysia musim 2025/2026.
Pengumuman resmi transfer Sananta disampaikan oleh akun media sosial dan situs resmi DPMM FC pada Kamis, 3 Juli 2025.
Dalam rilis tersebut, klub menyatakan kebanggaannya karena berhasil mengamankan jasa striker ASEAN berkualitas seperti Sananta.
Sang pemain juga disebut telah menolak beberapa tawaran dari klub besar Indonesia, termasuk Persija Jakarta, demi bergabung dengan DPMM FC.
“Ramadhan Sananta mendapatkan beberapa tawaran dari tim besar Indonesia, termasuk Persija Jakarta, tetapi pilihan pertamanya selalu ke DPMM FC dari Brunei Darussalam,” tulis pernyataan resmi klub.
Keputusan Sananta ini tentu menjadi sorotan, apalagi performanya di level klub dan timnas terbilang sangat menjanjikan.
Striker berusia 22 tahun itu telah mengoleksi 27 gol dari 90 pertandingan profesionalnya di berbagai klub Indonesia.
Catatan tersebut membuktikan bahwa Sananta bukanlah penyerang biasa, melainkan pemain muda bertalenta yang layak diperhitungkan di level Asia Tenggara.
Baca Juga: Ole Romeny Ngeluh Jelang Piala Presiden 2025, Datang ke Tanah Air Bukan Buat Timnas Indonesia
Bersama Persis Solo, klub terakhirnya sebelum hijrah ke Malaysia, Sananta tampil sebanyak 30 kali dan mencetak lima gol.
Ia juga menjadi bagian penting dari skuad PSM Makassar yang berhasil menjuarai Liga 1 Indonesia musim 2022/2023.
Ketajamannya di kotak penalti lawan membuat Sananta menjadi andalan di berbagai level kompetisi.
Statistiknya di Timnas Indonesia juga tak kalah impresif. Dalam 13 penampilan, Sananta berhasil mencetak lima gol.
Momen paling dikenang tentu saat membawa Garuda Muda meraih medali emas SEA Games 2023—prestasi yang sempat lama dinantikan oleh publik sepak bola nasional.
Keputusan hijrah ke DPMM FC menandai langkah besar dalam kariernya. Klub ini memang unik karena meski berasal dari Brunei Darussalam, mereka tampil di kompetisi kasta tertinggi Malaysia.
Musim ini, DPMM FC akan menghadapi persaingan ketat melawan tim-tim kuat seperti Johor Darul Ta’zim, Selangor FC, dan KL City FC.
Dari sisi klub, DPMM FC menaruh ekspektasi tinggi terhadap Sananta.
Mereka menilai kehadiran pemain kelahiran 2002 ini bisa memperkuat lini serang dengan kombinasi teknik, insting mencetak gol, dan etos kerja tinggi.
“Ramadhan Sananta setuju untuk menandatangani kontrak dengan DPMM FC,” tulis klub dalam pengumuman resminya.
Sananta menjadi bagian dari kuota pemain ASEAN yang diizinkan di Liga Super Malaysia.
Ini membuka peluang besar baginya untuk bersinar di level regional dan sekaligus meningkatkan daya saingnya dalam perebutan tempat utama di Timnas Indonesia.
Keputusan menolak tawaran Persija Jakarta, klub besar dengan sejarah panjang dan basis suporter besar, tentunya bukan keputusan yang mudah.
Namun, Sananta tampaknya memprioritaskan tantangan baru dan pengalaman internasional sebagai batu loncatan kariernya ke level yang lebih tinggi.
Jika mampu menjaga konsistensi dan mencetak banyak gol di Liga Malaysia, Sananta berpeluang menjadi pemain Indonesia tersukses di kompetisi tersebut.
Ia akan mengikuti jejak beberapa pemain Indonesia yang pernah merumput di luar negeri, namun dengan usia yang masih sangat muda, peluangnya terbuka sangat lebar.
Kini, publik sepak bola nasional menantikan kiprah nyata Sananta bersama DPMM FC.
Apakah ia mampu mengulang atau bahkan melampaui suksesnya di Liga 1 Indonesia? Semua mata akan tertuju padanya saat kompetisi Liga Super Malaysia musim baru dimulai.
Dengan statistik mengesankan, pengalaman di level klub dan timnas, serta keberanian menolak tawaran besar demi tantangan baru, Ramadhan Sananta benar-benar layak disebut sebagai striker masa depan Indonesia yang siap menggebrak Asia Tenggara.
Kontributor : Imadudin Robani Adam