Suara.com - Timnas Indonesia jangan berpuas diri dulu. Sebab 2 negara tetangga juga mempunyai Ranking FIFA melonjak di bulan Juli 2025. Perkembangan prestasi sepak bola di kawasan Asia Tenggara kembali menarik perhatian publik internasional.
Pada pembaruan peringkat FIFA ASEAN edisi Juli 2025, tercatat tiga negara ASEAN menunjukkan peningkatan paling signifikan dibanding negara-negara tetangga. Performa cemerlang di FIFA Matchday Juni 2025 menjadi pendorong utama lonjakan ini.
Dari 11 anggota ASEAN, Timnas Indonesia, Malaysia, dan Laos menjadi tiga tim yang berhasil melesat dalam daftar peringkat dunia.

Pencapaian ini tidak lepas dari hasil pertandingan mereka di ajang internasional yang berlangsung sepanjang bulan Juni.
Timnas Indonesia berhasil mencatatkan peningkatan lima peringkat sekaligus, naik dari posisi 123 menjadi 118 dunia.
Tambahan poin sebesar 11,63 yang diraih skuad Garuda berasal dari hasil pertandingan melawan dua tim kuat Asia.
Kemenangan tipis 1-0 atas China memberikan suntikan poin positif, meskipun kekalahan telak 0-6 dari Jepang sedikit menahan laju mereka.
Kendati demikian, hasil ini tetap membawa Indonesia menempati posisi terbaiknya dalam hampir dua dekade terakhir. Sebelumnya, Indonesia terakhir kali menduduki peringkat 118 dunia pada tahun 2006.

Perjalanan Timnas Indonesia belum usai. Pada agenda FIFA Matchday berikutnya yang digelar September 2025, mereka akan menghadapi dua tim dengan peringkat berbeda, yakni Lebanon yang berada di posisi 112 dan Kuwait di posisi 138 dunia.
Baca Juga: 4 Pemain Timnas Indonesia Mungkin Dicoret Patrick Kluivert untuk Ronde 4, Semua Kesayangan STY
Kedua laga tersebut dijadwalkan berlangsung di Surabaya, memberikan keuntungan bagi Indonesia yang bermain di hadapan publik sendiri.
Bila mampu meraih hasil positif, Indonesia berpeluang menyalip beberapa negara lain seperti Libya, Zimbabwe, dan Madagascar di klasemen FIFA mendatang.
Tak kalah menarik, Timnas Malaysia juga menunjukkan peningkatan serupa. Skuad Harimau Malaya sukses melonjak lima peringkat dari posisi 131 ke 126 dunia.
Tambahan 11,97 poin mereka peroleh usai mengalahkan Vietnam dalam pertandingan penting Grup F babak ketiga Kualifikasi Piala Asia 2027.
Hasil tersebut bukan hanya berkontribusi pada kenaikan ranking FIFA, tetapi juga memperbesar peluang Malaysia untuk melangkah ke putaran final Piala Asia 2027.
Sementara itu, kejutan datang dari Timnas Laos. Meski jarang menjadi sorotan, Laos mampu memperbaiki peringkat mereka secara signifikan.
Dari posisi 190 dunia, Laos naik lima tingkat ke peringkat 185 usai mencatatkan kemenangan tipis 2-1 atas Nepal di pertandingan kedua Grup F babak ketiga Kualifikasi Piala Asia 2027.
Tambahan 13,95 poin FIFA menjadi modal Laos untuk terus bersaing dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Ke depannya, Laos masih memiliki peluang menambah poin jika mampu meraih hasil mengejutkan saat menghadapi Malaysia dan Vietnam di pertandingan selanjutnya.
Perubahan peringkat ini menjadi gambaran bahwa persaingan sepak bola Asia Tenggara kian ketat dan kompetitif.
Jika menilik beberapa tahun terakhir, dominasi negara-negara kuat seperti Thailand dan Vietnam mulai mendapatkan tantangan serius dari Indonesia, Malaysia, bahkan negara yang secara tradisi sepak bola belum terlalu kuat seperti Laos.
Secara global, peringkat FIFA menjadi salah satu tolok ukur perkembangan sepak bola nasional.
Ranking ini dihitung berdasarkan hasil pertandingan resmi yang diakui FIFA, termasuk laga persahabatan internasional, kualifikasi turnamen kontinental, serta kejuaraan dunia.
Negara yang mampu meraih kemenangan atas tim dengan peringkat lebih tinggi akan mendapatkan tambahan poin yang signifikan.
Performa Timnas Indonesia, Malaysia, dan Laos pada bulan Juni 2025 ini menjadi bukti nyata bagaimana konsistensi dalam agenda internasional mampu mendongkrak citra dan prestasi sepak bola nasional di mata dunia.
Tidak hanya berimbas pada peringkat FIFA, peningkatan ini juga memberi motivasi lebih bagi para pemain, federasi, hingga suporter di masing-masing negara.
Ke depan, negara-negara ASEAN diharapkan terus menjaga tren positif ini.
Agenda internasional yang masih padat hingga akhir tahun 2025, termasuk kelanjutan Kualifikasi Piala Asia dan laga-laga persahabatan resmi, menjadi kesempatan emas untuk meraih tambahan poin penting.
Dengan persaingan yang semakin merata di kawasan Asia Tenggara, tidak menutup kemungkinan negara-negara seperti Myanmar, Kamboja, dan Brunei Darussalam turut memperbaiki posisi mereka dalam waktu dekat.
Ini sekaligus menandakan kebangkitan sepak bola ASEAN yang mulai diperhitungkan di tingkat Asia bahkan dunia.