Indra Sjafri Komentari Regulasi 11 Pemain Asing, Perlu Dikaji Dampaknya

Jum'at, 11 Juli 2025 | 19:26 WIB
Indra Sjafri Komentari Regulasi 11 Pemain Asing, Perlu Dikaji Dampaknya
Pelatih Timnas Indonesia U-20 Indra Sjafri di Stadion Madya, Jakarta (Suara.com/Adie Prasetyo Nugraha).

Suara.com - Pelaksana tugas (Plt) Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, turut mengomentari regulasi baru dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang memperbolehkan setiap klub mendaftarkan 11 pemain asing dan menurunkan delapan di lapangan.

Menurut mantan pelatih Timnas Indonesia U-20 itu, model serupa sudah diterapkan di sejumlah negara seperti Arab Saudi, namun penerapan di Indonesia perlu dikaji secara matang.

“Aturan dari AFC tidak semuanya harus diikuti. Tapi kalau Liga mengikuti aturan itu, pasti ada plus minusnya. Itu yang harus dipelajari dulu dampaknya,” ujarnya.

Terkait keberatan dari Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), Indra menyarankan agar disampaikan langsung melalui jalur resmi ke PSSI.

"Kalau ada yang keberatan, sampaikan ke PSSI. Tidak perlu jadi polemik yang tidak perlu. Saya juga tidak akan merespons hal-hal yang saya belum pahami 100 persen,” tegasnya.

Indra juga menanggapi anggapan publik bahwa kompetisi domestik masih minim. Ia menolak pandangan tersebut dan menyebut saat ini Indonesia sudah memiliki Liga 1 hingga Liga 4, yang sedang ditata ulang secara bertahap.

“Kita ada Liga 1, 2, 3, 4. Minimnya di mana? Bagi yang tidak bermain di Liga 1 kan bisa bermain di Liga 2, tidak bisa main di Liga karena kualitasnya tidak bisa menurut pelatih ya dia harus rela ke Liga 3 atau Liga 4. Kan sudah mulai ditata bagus seperti ini,” ujar Indra.

“Kualitas kan butuh proses. Proses itu yang dilakukan (PT) LIB dan PSSI. Bahkan sekarang LIB kedatangan orang yang ahli di kompetisi dari Jepang. Kan niat baik ini yang harus direspon baik,” lanjutnya.

Indra Sjafri Kini Jabat Plt Dirtek PSSI

Baca Juga: Jens Raven Dirumorkan Gabung Bali United, Demi Penuhi Regulasi Super League?

Pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg (kiri) bertemu dengan Indra Sjafri (kedua dari kanan), eks pelatih yang dipecat PSSI setelah gagal membawa Timnas Indonesia melangkah jauh di Piala Asia U-20 2025. [Dok. IG geraldvanenburgofficial]
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg (kiri) bertemu dengan Indra Sjafri (kedua dari kanan), eks pelatih yang dipecat PSSI setelah gagal membawa Timnas Indonesia melangkah jauh di Piala Asia U-20 2025. [Dok. IG geraldvanenburgofficial]

Indra Sjafri saat ini menjabat sebagai Plt direktur teknik PSSI. Adapun jabatan tersebut sampai dengan saat ini memang masih belum terisi.

Menarik, karena Indra Sjafri pernah menduduki jabatan sebagai direktur teknik pada Februari 2020 sampai dengan Agustus 2023.

Ia melepas jabatannya sebagai direktur teknik karena ingin fokus memimpin Timnas Indonesia U-20 di ajang Piala Asia U-20 2025.

Sayang, mantan juru formasi Bali United itu tidak berhasil meloloskan Timnas Indonesia U-20 ke Piala Dunia U-20 2025, sehingga posisinya sebagai juru taktik pun diberhentikan oleh PSSI.

Belakangan, Indra Sjafri sempat menjadi bagian Komite Teknis PSSI.

Nah, informasi terbaru mengabarkan bahwa Indra kini menjabat direktur teknik sebagai plt. Ini diketahui ketika lelaki asal Sumatera Barat tersebut hadir dalam sebuah acara di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Jumat (11/7/2025).

Atau saat acara pelepasan tiga wakil Indonesia untuk Gothia Cup 2025. Indra Sjafri diperkenalkan sebagai Direktur Teknik PSSI oleh Ratu Tisha Destria.

Nah, Ratu Tisha, dalam kegiatan itu, mewakili Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Dito Ariotedjo, sebagai Tenaga Ahli Bidang Diplomasi dan Diaspora Kemenpora.

Ketika dikonfirmasi selepas acara, Indra Sjafri membenarkan hal tersebut. Ia mengaku jabatannya saat ini di PSSI adalah direktur teknik.

"Saya sekarang Plt Direktur Teknik PSSI," kata Indra Sjafri di Gedung Kemenpora, Jumat (11/7/2025).

Sampai dengan saat ini PSSI memang masih belum menemukan sosok buat mengisi jabatan sebagai direktur teknik.

Penunjukan Indra Sjafri sebagai pelaksana tugas (Plt) dianggap sebagai solusi sementara sambil menunggu proses seleksi dan evaluasi lebih.

(Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI