Siapa Sheila Ebana? Eks Pelayan McD yang Jadi Benteng Terakhir Lamine Yamal

Galih Prasetyo Suara.Com
Rabu, 16 Juli 2025 | 20:26 WIB
Siapa Sheila Ebana? Eks Pelayan McD yang Jadi Benteng Terakhir Lamine Yamal
Siapa Sheila Ebana? Eks Pelayan McD yang Jadi Benteng Terakhir Lamine Yamal [Tangkap layar X]

Suara.com - Di tengah sorotan tajam terkait pesta ulang tahun kontroversial yang melibatkan Lamine Yamal, nama Sheila Ebana, sang ibu, justru mencuat sebagai sosok penyelamat dan pelindung utama dalam hidup sang bintang muda Barcelona itu.

Meski Yamal memilih bungkam atas polemik yang melibatkan dugaan pelanggaran terhadap hukum disabilitas akibat kehadiran orang bertubuh pendek sebagai hiburan.

Keluarga menjadi benteng pertahanan emosionalnya, terutama sang ibu, Sheila, yang dikenal publik sebagai sosok tangguh dan penuh kasih.

Sheila Ebana, wanita asal Guinea Ekuatorial, merupakan ibu tunggal yang membesarkan Lamine Yamal setelah berpisah dengan sang ayah, Mounir Nasraoui asal Maroko, saat Lamine baru berusia 3 tahun.

Lamine Yamal Butuh Dukungan Bukan Penghakiman [Instagram Lamine Yamal]
Lamine Yamal Butuh Dukungan Bukan Penghakiman [Instagram Lamine Yamal]

Saat itu, Sheila bekerja di restoran McDonald’s di Mataró, wilayah pesisir dekat Barcelona.

Namun, demi mengejar mimpi anaknya, ia rela pindah kerja ke cabang Granollers agar bisa mengantar Yamal ke latihan di klub lokal La Torreta.

Tekad itu membuahkan hasil, Lamine direkrut ke akademi legendaris La Masia milik FC Barcelona.

Dalam sebuah wawancara dengan DAZN, Yamal mengenang masa kecilnya yang sederhana namun bahagia berkat peran ibunya.

"Saya selalu bilang ke ibu, saya bersyukur karena meski hidup sulit, ia membuat saya tidak merasa kekurangan. Mungkin saya tidak punya masa kecil terbaik, tapi dia membuat segalanya tampak indah," kata Lamine Yamal.

Baca Juga: Pesta Liar Jadi Awal Kehancuran Karier Lamine Yamal? Psikolog: Dia Butuh Dukungan

Sheila tak hanya mengajarkan disiplin dan tanggung jawab, tapi juga menciptakan lingkungan positif yang menjaga Lamine tetap rendah hati di tengah gemerlap dunia sepak bola.

Kini Sheila tinggal di wilayah El Maresme, jauh dari gemerlap media, dan menjalani hidup damai bersama pasangannya serta putra bungsunya, Keyne, yang sering terlihat dalam unggahan media sosial Yamal.

Uniknya, Sheila juga mulai dikenal publik lewat akun TikTok pribadinya, yang kini telah diikuti lebih dari 1,5 juta followers.

Banyak video kebersamaannya dengan Lamine menjadi viral, memperlihatkan sisi lain dari sang bintang Barca yang sangat akrab dan menyayangi ibunya.

Pada ulang tahun ke-18 Lamine, Sheila menuliskan pesan mengharukan,

“Meski tahun demi tahun berlalu dan kamu tumbuh dewasa, dalam hatiku kamu tetap anak kecilku. Selamat ulang tahun ke-18, anakku. Semoga selalu bahagia. Ibu sangat mencintaimu.”

Meski Lamine Yamal kini menjadi simbol generasi baru sepak bola dunia dan calon kuat peraih Ballon d'Or, dunia akhirnya tahu bahwa di balik gemilangnya karier seorang bintang, ada perjuangan dan cinta luar biasa dari seorang ibu.

Lamine Yamal Butuh Dukungan

Lamine Yamal, bintang muda sensasional milik Barcelona, kini resmi menyandang status sebagai pemain bergaji tertinggi di klub, pemilik nomor punggung 10 warisan Lionel Messi, dan penjual jersey terbanyak musim ini.

Namun, di balik sinar terang kariernya yang melesat di usia 18 tahun, muncul bayang-bayang kontroversi dan tekanan publik yang menguji kedewasaan Lamine Yamal.

Puncak dari sorotan datang pada perayaan ulang tahun ke-18 Yamal, yang digelar megah dengan nuansa “gangster party” dan dihadiri selebriti top seperti Bizarrap, Bad Gyal, hingga Lola Índigo.

Yang memicu kontroversi besar adalah kehadiran wanita penghibur dan pengisi acara bertubuh pendek (dwarf), yang dianggap melecehkan kelompok disabilitas.

Bahkan, Kementerian Hak Sosial Spanyol telah meminta penyelidikan terhadap acara tersebut, menyoroti dugaan pelanggaran terhadap hukum perlindungan disabilitas.

Sosok Surga Lamine Yamal Pemain Jenius yang Antar Barcelona Juara [Tangkap layar X]
Sosok Surga Lamine Yamal Pemain Jenius yang Antar Barcelona Juara [Tangkap layar X]

Psikolog olahraga ternama, Enrique Cantón, menyatakan bahwa berada di puncak dunia sepak bola pada usia semuda Yamal bukanlah hal mudah untuk dijalani.

“Bukan berarti dia sakit secara mental, tapi dia butuh dukungan psikologis profesional agar bisa mengelola tekanan, sorotan, dan ekspektasi setinggi ini,” ujarnya seperti dikutip dari El Confidencial

Tanpa dukungan yang tepat dari klub, keluarga, dan lingkungan sekitarnya, karier Yamal berisiko terjun bebas, sebagaimana dialami banyak bintang muda lain.

Lebih lanjut, Gabino Carmona, pelatih dan mentor federasi Spanyol, mengingatkan soal bahaya lingkungan yang tidak berani berkata jujur kepada pemain muda seperti Yamal.

“Siapa yang berani bilang ‘tidak’ ke Yamal kalau itu berarti kehilangan status sebagai temannya?” ujarnya tajam.

Lingkungan dan teman dekat harus memiliki otoritas moral dan keberanian untuk memberikan kritik membangun, bukan hanya menjadi ‘yes men’ yang memperparah eksposur negatif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI