Pesta Liar Jadi Awal Kehancuran Karier Lamine Yamal? Psikolog: Dia Butuh Dukungan

Galih Prasetyo Suara.Com
Rabu, 16 Juli 2025 | 20:16 WIB
Pesta Liar Jadi Awal Kehancuran Karier Lamine Yamal? Psikolog: Dia Butuh Dukungan
Lamine Yamal Butuh Dukungan Bukan Penghakiman [Instagram Lamine Yamal]

Suara.com - Lamine Yamal, bintang muda sensasional milik Barcelona, kini resmi menyandang status sebagai pemain bergaji tertinggi di klub, pemilik nomor punggung 10 warisan Lionel Messi, dan penjual jersey terbanyak musim ini.

Namun, di balik sinar terang kariernya yang melesat di usia 18 tahun, muncul bayang-bayang kontroversi dan tekanan publik yang menguji kedewasaan Lamine Yamal.

Puncak dari sorotan datang pada perayaan ulang tahun ke-18 Yamal, yang digelar megah dengan nuansa “gangster party” dan dihadiri selebriti top seperti Bizarrap, Bad Gyal, hingga Lola Índigo.

Yang memicu kontroversi besar adalah kehadiran wanita penghibur dan pengisi acara bertubuh pendek (dwarf), yang dianggap melecehkan kelompok disabilitas.

Lamine Yamal Diduga Sewa Manusia Kerdil di Pesta Ulang Tahunnya, Terancam Investigasi. [Dok. X]
Lamine Yamal Diduga Sewa Manusia Kerdil di Pesta Ulang Tahunnya, Terancam Investigasi. [Dok. X]

Bahkan, Kementerian Hak Sosial Spanyol telah meminta penyelidikan terhadap acara tersebut, menyoroti dugaan pelanggaran terhadap hukum perlindungan disabilitas.

Psikolog olahraga ternama, Enrique Cantón, menyatakan bahwa berada di puncak dunia sepak bola pada usia semuda Yamal bukanlah hal mudah untuk dijalani.

“Bukan berarti dia sakit secara mental, tapi dia butuh dukungan psikologis profesional agar bisa mengelola tekanan, sorotan, dan ekspektasi setinggi ini,” ujarnya seperti dikutip dari El Confidencial

Tanpa dukungan yang tepat dari klub, keluarga, dan lingkungan sekitarnya, karier Yamal berisiko terjun bebas, sebagaimana dialami banyak bintang muda lain.

Lebih lanjut, Gabino Carmona, pelatih dan mentor federasi Spanyol, mengingatkan soal bahaya lingkungan yang tidak berani berkata jujur kepada pemain muda seperti Yamal.

Baca Juga: Pesta Ultah ke-18, Lamine Yamal Minta 12 Cewek Seksi dengan Bayaran Fantastis

“Siapa yang berani bilang ‘tidak’ ke Yamal kalau itu berarti kehilangan status sebagai temannya?” ujarnya tajam.

Lingkungan dan teman dekat harus memiliki otoritas moral dan keberanian untuk memberikan kritik membangun, bukan hanya menjadi ‘yes men’ yang memperparah eksposur negatif.

Sementara itu, psikolog Rai de las Heras menegaskan pentingnya batasan sosial dan nilai edukatif bagi pemain muda.

Pemain 17 tahun Lamine Yamal mencetak gol indah yang membuat Barcelona menyegel gelar juara La Liga Spanyol 2024/2025. [Instagram Barcelona]
Pemain 17 tahun Lamine Yamal mencetak gol indah yang membuat Barcelona menyegel gelar juara La Liga Spanyol 2024/2025. [Instagram Barcelona]

“Kita tak bisa terus bersembunyi di balik alasan ‘selama dia tampil bagus di lapangan, tak ada masalah’. Atlet muda juga harus belajar soal tanggung jawab sosial,” kata Rai.

Ia menyarankan agar keluarga dan pihak klub, termasuk pelatih dan kapten tim, aktif mengedukasi dan mengarahkan Yamal dalam menentukan citra publik dan gaya hidupnya.

Para ahli sepakat bahwa generasi Yamal tumbuh dengan budaya berbagi segalanya di media sosial. Tantangannya adalah membekali pemain dengan kesadaran: apa pesan yang ingin disampaikan ke dunia?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI