Kelebihan: Visi bermain, etos kerja, pemahaman taktis.
Kekurangan: Efektivitas di depan gawang.
2. Struick di Brisbane Roar: Ujian Fisik di Australia
Masa peminjamannya di A-League (Liga Australia) adalah ujian yang sama sekali berbeda.
Ia masuk ke dalam liga yang sangat mengandalkan fisik, kecepatan, dan permainan transisi.
Gaya Main: Di Brisbane, ia dituntut untuk lebih kuat dalam duel fisik dan lebih direct dalam menyerang.
Ia harus beradaptasi dengan permainan yang tidak sabar dan tempo yang sangat tinggi.
Catatan Gol: Berdasarkan laporan media Australia, penampilannya di Brisbane menunjukkan progres dalam hal ketangguhan, namun ia masih kesulitan untuk menjadi mesin gol yang konsisten.
Ia membuktikan bisa bersaing secara fisik, namun penyelesaian akhir tetap menjadi PR besarnya.
Baca Juga: Rafael Struick Sah ke Dewa United, Calon Bek Inter Keturunan Indonesia Ucapkan Selamat
Kelebihan: Teruji secara fisik, mampu bermain direct.
Kekurangan: Masih sama, konversi peluang menjadi gol.
Kepindahan Rafael Struick ke Dewa United adalah sebuah perjudian yang diperhitungkan.
![Rafael Struick Sah ke Dewa United, Calon Bek Inter Keturunan Indonesia Ucapkan Selamat [Instagram Dewa United]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/16/55953-rafael-struick.jpg)
Setelah ditempa secara taktis di Belanda dan diuji secara fisik di Australia, ia kini memilih Liga 1 sebagai "laboratorium" untuk menyempurnakan aspek terakhir dari permainannya, ketajaman di depan gawang.
Jika ia datang dengan mentalitas yang benar—menggunakan menit bermain yang melimpah untuk menjadi lebih klinis, sambil tetap menjaga standar latihan ala Eropa—maka ini bisa menjadi langkah jenius yang akan membuatnya kembali ke Eropa sebagai pemain yang jauh lebih komplet.
Namun, jika ia gagal, ia berisiko menjadi "raja lokal" yang potensinya tidak pernah benar-benar tercapai di panggung yang lebih besar.