Suara.com - Pemain Keturunan Rp 312,8 Miliar dan 4 Bintang Eropa Masuk Radar Timnas Indonesia, 1 Sudah OTW. Masuk ke babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Timnas Indonesia menghadapi tantangan berat di Grup B.
Grup neraka diisi oleh dua lawan tangguh: Irak dan tuan rumah Arab Saudi. Demi meningkatkan peluang lolos ke Piala Dunia 2026, Patrick Kluivert disebut siap memanggil lima pemain keturunan tambahan untuk memperkuat skuad Garuda.
Upaya Timnas Indonesia untuk bersaing di kualifikasi ini tak main-main. Seperti diketahui, hanya juara grup yang dipastikan lolos ke Piala Dunia 2026, sementara runner-up masih harus melalui babak playoff.
Melihat kekuatan Arab Saudi dan Irak yang sudah mapan, PSSI perlu melakukan manuver cerdas, salah satunya dengan memaksimalkan kekuatan pemain keturunan.

5 Pemain Keturunan Masuk Radar PSSI, Siap Bela Merah Putih
Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, mengatakan bahwa federasi tengah berusaha mencari pemain keturunan Grade A.
Targetnya adalah pemain-pemain yang tak hanya berdarah Indonesia, tetapi juga berkelas internasional. Dalam beberapa bulan terakhir, lima nama mencuat sebagai kandidat kuat untuk membela skuad Merah Putih.
Kelima pemain keturunan tersebut adalah Laurin Ulrich, Tristan Gooijer, Pascal Struijk, Miliano Jonathans, dan Mauro Zijlstra.
Mereka semua bermain di klub-klub Eropa seperti FC Magdeburg, Ajax Amsterdam, Leeds United, FC Utrecht, dan FC Volendam. PSSI disebut serius memantau performa mereka dan menyiapkan proses naturalisasi.
Mauro Zijlstra Terdepan dalam Proses Naturalisasi
Dari lima nama yang disebutkan, Mauro Zijlstra menjadi pemain paling dekat dengan Timnas Indonesia. Berkas naturalisasinya sudah masuk ke Kementerian Hukum, menjadikannya kandidat pertama yang bisa segera memperkuat skuad.
Baca Juga: Dear Jens Raven! Ini Ada Pesan Keras dari Gerald Vanenburg: Saya Tidak Suka

Penyerang muda ini diharapkan memberi variasi serangan yang dibutuhkan Indonesia di babak keempat nanti.
Sementara itu, empat nama lainnya masih dalam tahap pemantauan dan pendekatan. Meski demikian, gelagat yang muncul di lapangan maupun di luar arena menunjukkan bahwa keterlibatan mereka ke Timnas Indonesia hanya tinggal menunggu waktu.
Isyarat dan Jejak yang Menguatkan Kabar Keterlibatan Mereka
Pascal Struijk diketahui pernah terlihat duduk satu tribun dengan pelatih Patrick Kluivert saat menyaksikan laga Oxford United vs Leeds United di Liga 2 Inggris.
Momen itu menguatkan spekulasi bahwa sang bek tengah memang tengah diproyeksikan masuk Timnas Indonesia.
Lalu ada Miliano Jonathans, yang jejak ayahnya, Diego Jonathans, beberapa kali terpantau di Indonesia. Bahkan, pada Maret 2025 lalu, Diego dikabarkan telah bertemu langsung dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Sementara itu, Tristan Gooijer menunjukkan kedekatannya dengan budaya Indonesia lewat tato bertuliskan “keluarga” di dadanya. Hanya Laurin Ulrich yang belum menunjukkan indikasi jelas terkait minat membela Merah Putih.

Kombinasi Pemain Keturunan Dinilai Dapat Perkuat Chemistry Timnas
Jika kelima pemain ini benar-benar bergabung, maka skuad Garuda akan mendapatkan tambahan kekuatan signifikan.
Chemistry memang jadi tantangan tersendiri dalam membangun tim, namun mengingat para pemain tersebut berasal dari liga yang sama dengan Jay Idzes dan Mees Hilgers, proses adaptasi diyakini akan berlangsung cepat.
Patrick Kluivert sebagai pelatih juga memiliki pengalaman bekerja dengan pemain diaspora, dan ini bisa menjadi keuntungan tersendiri bagi Indonesia.
Sinergi antara pemain lokal dan diaspora menjadi kunci untuk menyaingi dominasi Irak dan Arab Saudi di grup.
Jadwal Berat Menanti Timnas Indonesia di Oktober 2025
Timnas Indonesia akan menghadapi dua laga berat di bulan Oktober 2025. Pertama, Garuda akan bertandang ke markas Arab Saudi pada 8 Oktober 2025.
Tiga hari kemudian, Timnas Indonesia dijadwalkan menghadapi Irak, juga di laga tandang. Dua pertandingan ini sangat krusial dalam menentukan langkah awal Indonesia di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Peluang Indonesia memang tidak mudah. Namun, dengan tambahan pemain keturunan dan strategi yang tepat dari pelatih Patrick Kluivert, optimisme tetap mengemuka.
Dukungan penuh dari federasi, publik, dan konsistensi performa menjadi faktor penting yang menentukan keberhasilan misi besar ini.
Dengan wacana masuknya lima pemain keturunan dan perhatian penuh dari PSSI, harapan masyarakat Indonesia untuk melihat Garuda terbang tinggi di panggung dunia semakin besar.
Keterlibatan pemain diaspora bukan hanya soal teknis di lapangan, tapi juga mencerminkan keterbukaan dan strategi modern dalam membangun kekuatan sepakbola nasional.
Perjalanan Timnas Indonesia di babak keempat ini menjadi penentu apakah mimpi tampil di Piala Dunia 2026 bisa diwujudkan.
Patrick Kluivert kini dihadapkan pada tantangan besar untuk menyatukan potensi pemain keturunan dengan pemain lokal, dan menjadikan mereka satu kekuatan yang solid dan kompetitif di Asia.