Suara.com - Kabar gembira datang untuk pencinta sepak bola Tanah Air. Dua pemain keturunan resmi menyatakan kesediaannya membela Timnas Indonesia.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengonfirmasi bahwa kedua pemain tersebut telah berkomitmen untuk memperkuat skuad Garuda dan kini tengah menjalani proses naturalisasi.
“Ada dua tambahan yang sedang kami seriusin, dan tadi malam, dua-duanya komit untuk bergabung,” ujar Erick dalam keterangannya di Jakarta International Stadium, Jumat (18/7/2025).

Meski belum mengungkap siapa nama kedua pemain tersebut, Erick menegaskan bahwa proses administrasi untuk perpindahan kewarganegaraan sudah mulai berjalan dan akan segera dilanjutkan ke tahap pengajuan ke DPR RI.
“Sekarang saya sedang proses. Nanti dari pemerintah ke DPR,” jelasnya.
Pengganti Ole Romeny?
![Ole Romeny terancam absen membela Timnas Indonesia dalam ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia setelah mengalami cedera serius ketika membela Oxford United melawan Arema FC dalam laga fase grup Piala Presiden 2025. [Dok. IG/Ole Romeny]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/16/41097-ole-romeny.jpg)
Ole Romeny terancam absen membela Timnas Indonesia dalam ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia setelah mengalami cedera serius ketika membela Oxford United melawan Arema FC dalam laga fase grup Piala Presiden 2025. [Dok. IG/Ole Romeny]
Langkah ini menjadi sangat penting setelah striker naturalisasi, Ole Romeny, mengalami cedera saat memperkuat klubnya di ajang Piala Presiden 2025.
Cedera itu membuatnya diragukan tampil dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, terutama pada ronde keempat yang akan digelar Oktober mendatang.
Untuk mengantisipasi kekosongan di lini depan, PSSI memprioritaskan penambahan pemain di sektor penyerangan.
Erick mengungkap bahwa stok pemain di posisi bek sudah cukup memadai, sehingga kebutuhan utama saat ini adalah striker.
Baca Juga: Erick Thohir: Kritik Saya Tidak Masalah, Tapi Jangan Pecah Belah Timnas Indonesia
"Kami juga sedang mendorong juga beberapa tambahan. Seperti apa, saya belum bisa ngomong," kata Erick.
"Tapi ada dua tambahan yang kami sedang seriuskan, dan sepertinya tadi malam, dua-duanya komit untuk bergabung. Ya pemain depan. Bek tengah, kanan, kiri sudah banyak, ya jadi pemain depan lah," sambungnya.
Potensi Nama-nama Baru: Siapa Mereka?
![Perasaan Was-was Pemain Keturunan Depok Berbandrol Rp15 M yang Dirumorkan Bela Timnas Indonesia [Instagram Miliano Jonathans]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/21/17284-miliano-jonathans.jpg)
Perasaan Was-was Pemain Keturunan Depok Berbandrol Rp15 M yang Dirumorkan Bela Timnas Indonesia [Instagram Miliano Jonathans]
Hingga saat ini, identitas kedua pemain baru tersebut masih dirahasiakan. Namun, beberapa nama sempat beredar di kalangan penggemar dan media.
Di antaranya Miliano Jonathans—penyerang muda berbakat yang bermain di Belanda—dan Dean Zandbergen, striker yang juga memiliki darah Indonesia.
Meski belum ada konfirmasi resmi, dua nama tersebut pernah dikaitkan dengan Timnas Indonesia pada tahun-tahun sebelumnya dan dianggap memiliki potensi besar untuk menjadi tumpuan lini depan Garuda.
Selain itu, proses naturalisasi Mauro Zijlstra juga tengah berlangsung. Striker 20 tahun keturunan Indonesia-Belanda itu disebut akan segera diajukan ke DPR.
Erick pun mengimbau agar publik tidak memberikan tekanan berlebih kepada pemain muda tersebut.
“Sedang proses (naturalisasi) dari pemerintah ke DPR, kita tunggu saja. Mauro Zijlstra sekarang sudah ada, tentu ada prosesnya,” ucap Erick.
“Nah dia umurnya 20 tahun, tapi di sepak bola modern, Lamine Yamal saja masih muda bisa bagus. Tapi jangan kecepatan, biarkan dia main dulu di U-23, siapa tahu bagus,” lanjutnya.
Strategi Jangka Panjang PSSI
Langkah merekrut pemain keturunan bukan sekadar solusi jangka pendek.
Erick Thohir dan jajaran PSSI meyakini bahwa strategi ini menjadi bagian penting dari roadmap pembenahan prestasi sepak bola nasional.
Buktinya, timnas senior berhasil lolos ke ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, sebuah capaian yang belum pernah diraih sebelumnya di era modern.
Tidak hanya di tim putra, pendekatan ini juga diterapkan di timnas putri.
Sebelumnya, empat pemain keturunan turut membela Garuda Pertiwi dalam kualifikasi Piala Asia Wanita, sebagai bentuk nyata komitmen PSSI membangun kekuatan dari berbagai lini dan level usia.
Jika proses naturalisasi dua pemain keturunan baru ini berjalan mulus, maka pelatih Shin Tae-yong akan memiliki lebih banyak opsi di lini depan untuk menghadapi lawan tangguh seperti Arab Saudi dan Irak pada Oktober 2025 nanti.
Dari sisi teknis, tambahan dua striker akan memberikan kedalaman skuad dan fleksibilitas taktik, terutama jika Ole Romeny belum pulih sepenuhnya dari cedera.