Suara.com - Bursa transfer musim panas 2025 telah menciptakan banyak kejutan, terutama di jajaran lima besar transfer dengan nilai termahal.
Klub-klub elite Eropa, khususnya di Liga Inggris, seperti Liverpool, Manchester United, dan Arsenal kembali menunjukkan kekuatan finansial mereka dalam membangun skuad untuk musim kompetisi mendatang.
Tak sekadar membeli bintang, tiap transfer ini dilakukan dengan pertimbangan kebutuhan taktikal yang matang.
Berikut adalah lima transfer termahal musim panas ini dan bagaimana setiap pemain menjadi bagian penting dalam rencana besar klub barunya.
1. Florian Wirtz ke Liverpool (Rp2,115 triliun)
![Liverpool akhirnya meresmikan perekrutan pemain muda berbakat asal Jerman, Florian Wirtz, dari Bayer Leverkusen. [Dok. IG/@liverpoolfc]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/21/50193-florian-wirtz.jpg)
Liverpool akhirnya memenangkan perlombaan panjang untuk mendapatkan Florian Wirtz dari Bayer Leverkusen.
Dengan biaya transfer mencapai €117,5 juta atau sekitar Rp2,1 triliun, Wirtz menjadi pembelian termahal Liverpool sepanjang sejarah.
Pemain berusia 22 tahun itu memang tampil luar biasa di Bundesliga musim lalu, memimpin Leverkusen meraih gelar liga pertama mereka dan mencetak dua digit gol dan assist.
Kepindahannya ke Anfield menjadi sinyal revolusi baru pasca-kepergian Jurgen Klopp.
Baca Juga: Lolos Tes Medis tapi Batal Kontrak, Lyngby: Nathan Tjoe-A-On Pengecualian
Wirtz bisa menjadi pusat kreativitas baru di lini tengah. Fleksibilitasnya sebagai gelandang serang atau winger membuatnya ideal dalam formasi 4-2-3-1 atau 4-3-3.
Dengan Wirtz, Liverpool berharap bisa melanjutkan dominasi di Premier League dan bersaing ketat di Liga Champions.
2. Matheus Cunha ke Manchester United (Rp1,305 triliun)
![3 Faktor yang Bikin Matheus Cunha Jadi Kunci Kebangkitan Manchester United. [Dok. IG Matheus Cunha]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/03/57801-matheus-cunha.jpg)
Manchester United kembali melakukan gebrakan dengan merekrut Matheus Cunha dari Wolverhampton Wanderers dengan biaya sekitar £62,5 juta atau €72,5 juta. Nilai itu setara dengan Rp1,3 triliun.
Cunha adalah pemain dengan kemampuan menyerang komplet: dribel, penyelesaian akhir, hingga pergerakan tanpa bola.
Meski bukan target-man murni, ia bisa menjadi andalan baru di lini depan Setan Merah.
Ruben Amorim berharap kehadiran Cunha akan memperkaya variasi serangan Setan Merah.
Dengan kombinasi bersama Rasmus Højlund dan Alejandro Garnacho, United akan punya lini depan yang cepat, cair, dan sulit diprediksi.
3. Martín Zubimendi ke Arsenal (Rp1,260 triliun)

Arsenal menunjukkan keseriusan dalam persaingan gelar musim depan dengan mendatangkan Martín Zubimendi dari Real Sociedad senilai €70 juta atau sekitar Rp1,26 triliun.
Zubimendi dikenal sebagai gelandang bertahan elegan yang cerdas dalam membaca permainan.
Kehadirannya di Emirates Stadium menjadi langkah logis menyusul inkonsistensi Thomas Partey dan kurang maksimalnya Jorginho.
Zubimendi diharapkan menjadi jangkar utama di lini tengah bersama Declan Rice.
Mikel Arteta mengincar keseimbangan antara progresi bola dan pertahanan, dan Zubimendi memberikan keduanya.
Ia juga merupakan pemain yang cocok dalam skema penguasaan bola tinggi ala Arsenal.
4. Jamie Gittens ke Chelsea (Rp1,017 triliun)
Chelsea kembali melanjutkan proyek regenerasi besar-besaran dengan merekrut winger muda Jamie Gittens dari Borussia Dortmund seharga £48,5 juta atau sekitar €56,5 juta. Konversi nilainya mencapai Rp1 triliun lebih.
Meski baru berusia 20 tahun, Gittens digadang-gadang sebagai salah satu talenta sayap terbaik Inggris.
Ia punya kecepatan, keberanian menembus kotak penalti, dan naluri gol yang menjanjikan.
5. Mohammed Kudus ke Tottenham Hotspur (Rp1,152 triliun)

Tottenham juga tak mau kalah bersaing. Mereka berhasil mengamankan jasa Mohammed Kudus dari West Ham United dengan biaya sekitar €64 juta atau Rp1,15 triliun.
Kudus tampil impresif musim lalu dan jadi target beberapa klub besar.
Pelatih anyar The Lilywhites, Thomas Frank, melihat Kudus sebagai pemain multi posisi yang bisa bermain sebagai winger kanan, gelandang serang, bahkan penyerang bayangan.
Kepindahan ini juga memberi sinyal bahwa Spurs ingin membangun skuad yang lebih agresif dan fleksibel.
Tottenham perlu lebih banyak pemain yang bisa mencetak gol dari lini kedua.
Kudus adalah solusi yang tepat dan bisa langsung beradaptasi karena sudah mengenal Premier League.