Suara.com - Sebuah unggahan di media sosial mendadak viral usai menampilkan penampilan pemain Timnas Indonesia U-23, Brandon Scheunemann, dengan pemain keturunan, Pascal Struijk.
Penampilan kedua pemain yang berposisi sebagai bek ini dinilai netizen memiliki kemiripan, sehingga pantas disebut sebagai kakak dan adik.
Miripnya penampilan Brandon Scheunemann dan Pascal Struijk itu terlihat dari unggahan akun Instagram @lionssfanss.
Lewat unggahannya, akun tersebut menyebut jika wajah keduanya mirip. Apalagi dengan gaya rambut serta kumis dan janggut yang dimiliki keduanya.
“Banyak yang bilang Brandon Scheunemann dan Pascal Struijk wajahnya mirip, emang benar ya? Gimana menurut kalian,” tanya akun @lionssfanss.
Sontak unggahan tersebut disambut reaksi beragam oleh netizen. Ada yang menyebut memang wajah keduanya sekilas terlihat mirip.
“Muka mirip sekali. Fisiknya jauh,” tulis komentar akun @f****z.
“Mirip sama-sama wajah bule,” tulis komentar akun @_****a.
“98% identik,” tulis komentar akun @r***s.
Baca Juga: Siapa Ayah Demiane Agustien? Pemain Keturunan Diboyong Arsenal, Bapaknya Pernah Dilatih Kluivert
Karena kemiripan keduanya diamini oleh netizen, muncul dugaan apakah Brandon Scheunemann dan Pascal Struijk memiliki hubungan darah?
Pemain Keturunan Jawa Timur
Usut punya usut, keduanya tak memiliki hubungan darah. Pasalnya, latar belakang Brandon Scheunemann dan Pascal Strujk berbeda jauh meski keduanya berstatus pemain keturunan.
Brandon Scheunemann merupakan putra dari Timo Scheunemann, seorang pelatih berkebangsaan Jerman yang lahir di Kediri, Jawa Timur.
Sementara Pascal Strujik merupakan pemain keturunan kelahiran Belgia berpaspor Belanda yang memiliki darah keturunan dari kakek neneknya yang berasal dari Surabaya, Jawa Timur.
Melihat garis keturunan keduanya, jelas terlihat jika Brandon dan Struijk tak memiliki hubungan darah sama sekali, meski sama-sama berstatus pemain keturunan Jawa Timur.
Terlepas dari hal tersebut, Brandon dan Struijk sama-sama menjadi berposisi sebagai bek tengah. Hanya saja perjalanan karier keduanya berbeda jauh.
Brandon meniti karier di Indonesia dari SSB Putra Gemilang kemudian ke akademi PSIS Semarang, Persis Solo, Persipura Jayapura, dan kini bermain untuk Arema FC.
Sementara Struijk meniti kariernya di Belanda, dengan menimba ilmu di akademi ADO Den Haag dan Ajax Amsterdam, sebelum akhirnya bergabung Leeds United.
Meski sama-sama berstatus pemain keturunan, hanya Brandon yang memilih membela Timnas Indonesia di pentas internasional.
Hal ini lantaran dirinya lahir dan besar di Tanah Air, sehingga ia saat ini dipercaya membela Timnas Indonesia U-23.
Sementara itu, Struijk yang lahir di Belgia dan besar di Belanda memilih untuk membela De Oranje, kendati dirinya bisa saja membela Timnas Indonesia.
Keinginan Struijk bermain bagi Timnas Belanda juga tak lepas dari fakta bahwa dirinya sempat bermain bagi tim kelompok umur De Oranje.
(Felix Indra Jaya)