Suara.com - Persijap Jepara memilih santai dan menikmati ekspektasi tinggi para suporter jelang berlaga di Super League 2025/2026.
Seperti diketahui, tim Laskar Kalinyamat berstatus tim promosi setelah meraih posisi ketiga dalam kompetisi Liga 2 musim lalu.
Manajer operasional Persijap, Egat Sacawijaya menjelaskan, meski baru promosi, Persijap merupakan salah satu tim tradisional di kancah sepak bola Indonesia.
Sejauh ini mereka memiliki tiga kelompok suporter besar, yakni Jetman (Jepara Tifosi Mania), Banaspati, dan CNS (Curva Nord Syndicate).
Seiring dengan naiknya prestasi Persijap, sangat mungkin ekspektasi para penggemar dan suporter terhadap tim berjuluk Laskar Kalinyamat itu akan bertambah.
Meski demikian, Egat menjelaskan bahwa tekanan dari para penggemar harus disikapi dengan baik demi kemajuan tim.
"Tekanannya (dari penggemar) cukup gila menurut saya. Namun bukan jadi hal yang membuat tim jadi pesimistis. Bagi manajemen ini adalah tantangan. Karena tanpa ada mereka, kami tidak memiliki penyemangat," kata Egat melansir ANTARA, Minggu (27/7/2025).
"Jadi ya kami membutuhkan mereka. Kami butuh masukan dari teman-teman suporter. Ya selama kita bisa menyikapi dengan baik. Kita bisa berkomunikasi dengan baik dengan teman-teman suporter. Saya rasa mereka juga bisa mengerti apapun kondisi yang ada di Persijap ini," kata dia menambahkan.
Egat menambahkan, manajemen selalu memperlakukan para penggemar mereka seperti keluarga dan ingin senantiasa menjaga hubungan yang baik dengan mereka.
Baca Juga: Filosofi Jersey Anyar Persija Jakarta: Century of Glory, Terbang Keliling JIS
"Kebetulan karena kami di sini juga dari presiden klub dan saya, serta beberapa staf juga, sampai ke pemain pun juga banyak yang anak muda. Dan kami menganggap (para penggemar) bukan seperti teman, lebih ke keluarga," jelas dia.
Oleh sebab itu, dia melanjutkan, manajemen Persijap rutin melakukan komunikasi dengan suporter mereka, salah satunya untuk membahas perkembangan tim.
"Kami sangat aktif juga untuk audiensi sama teman-teman suporter. Membahas bagaimana perkembangan tim, apa yang harus dikerjakan, bagaimana solusinya, apa yang harus dipikirkan ke depannya," tutur Egat.