Suara.com - Pakar transfer ternama dunia, Fabrizio Romano, akhirnya angkat bicara mengenai masa depan bek andalan Timnas Indonesia, Jay Idzes.
Dalam sebuah wawancara di channel YouTube Hanif Thamrin, Romano secara spesifik mengungkap satu penghalang utama yang membuat kepindahan sang pemain dari Venezia menjadi sangat rumit.
Seperti diketahui, nama Jay Idzes menjadi komoditas panas di bursa transfer musim panas setelah Venezia FC terdegradasi dari Serie A.
![Jurnalis kenamaan Italia yang juga sekaligus pakar transfer sepak bola dunia, Fabrizio Romano. [Twitter/@FabrizioRomano]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/09/24/53352-jurnalis-kenamaan-italia-yang-juga-sekaligus-pakar-transfer-sepak-bola-dunia-fabrizio-romano.jpg)
Kegagalan Venezia bertahan di kasta tertinggi membuat banyak klub Serie A lainnya siaga untuk membajak bek berusia 25 tahun tersebut.
Namun, menurut Fabrizio Romano, proses transfer ini tidak akan berjalan dengan mudah. Penghalang terbesar yang menghambat langkah Jay Idzes untuk tetap bermain di Serie A musim depan adalah soal harga yang dipatok oleh klubnya saat ini.
Dalam wawancara yang diunggah kanal YouTube Hanif Thamrin pada Selasa (29/7/2025), Romano membeberkan bahwa Venezia memasang banderol yang sangat tinggi untuk bek andalannya itu.
"Venezia meminta lebih dari 10 Juta Euro," kata Fabrizio Romano.
Harga yang setara dengan hampir Rp200 Miliar tersebut dinilai masih terlalu mahal bagi klub-klub peminat. Hal inilah yang menjadi ganjalan utama dalam negosiasi.
"Jadi ini bukan kesepakatan yang mudah atau murah sama sekali," tegas Romano.
Baca Juga: Belum Puas Datangkan Gyokeres, Arsenal Masih Rayu Striker Bernilai Rp 900 Miliar
Meskipun terhalang harga selangit, Romano mengonfirmasi bahwa ada tiga klub Serie A yang secara serius tertarik untuk mengamankan jasa Jay Idzes. Ketiga klub tersebut adalah Genoa, Sassuolo, dan Udinese.
"Ya, Genoa, Sassoulo dan Udinese, ketiga klub tertarik saat ini," ungkapnya.
Dari ketiga klub tersebut, Genoa sempat berada di posisi terdepan untuk mendaratkan sang pemain.
Namun, laporan dari media Italia, Tutto Venezia Sport, menyebutkan bahwa tawaran awal Genoa telah ditolak mentah-mentah oleh Direktur Olahraga Venezia, Filippo Antonelli, karena dianggap terlalu rendah.
Secara pribadi, Fabrizio Romano mengaku sangat terkesan dengan kualitas yang dimiliki oleh Jay Idzes.
Ia bahkan menyebut bahwa bek Timnas Indonesia itu adalah pemain yang kemampuannya sering dipandang sebelah mata.
"Setelah dia bermain sangat baik musim lalu, saya menyukai pemain ini. Menurutku dia cukup dipandang sebelah mata di panggung internasional, tapi dia bek yang sangat bagus," puji Romano.
Penampilan konsisten Jay Idzes musim lalu, di mana ia tampil sebanyak 35 kali di Serie A, menjadi bukti bahwa ia adalah sosok vital di jantung pertahanan Venezia.
Hal inilah yang membuat Romano yakin bahwa akan ada pergerakan transfer untuknya musim ini.
"Jadi dia bermain sangat baik musim lalu dan saya pikir akan ada pergerakan. Mari kita lihat antara Genoa, Udinese dan Sassoulo siapa yang akan memenangkan perlombaan ini," ucapnya.
Di sisi lain, Hanif Thamrin yang mewawancarai Romano memberikan analisisnya.
Menurutnya, dari ketiga peminat, Genoa memiliki kekuatan finansial yang paling mumpuni untuk bisa memenuhi permintaan Venezia.
"Kalau kita lihat dari kemampuan finansial antara Genoa, Sassoulo dan Udinese, kalau kita lihat dari finansial pastinya Genoa yang berada dalam situasi yang lebih baik daripada Sassoulo dan Udinese," ucap Hanif Thamrin.
Kini, Jay Idzes berada di persimpangan jalan. Bertahan di Venezia berarti ia hampir pasti mendapatkan menit bermain yang banyak, namun harus rela turun kasta ke Serie B.
Sementara itu, pindah ke klub Serie A akan memberinya panggung yang lebih kompetitif, tetapi terhalang oleh harga transfer yang menjadi penghalang utama.