Dengan adanya harga pasar pemain naturalisasi yang tinggi, PSSI menunjukkan keseriusannya dalam membangun skuad elite yang bisa bersaing di panggung dunia. Semua pemain telah menjalani proses pemantauan statistik dan performa secara ketat.
Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, menegaskan bahwa naturalisasi bukan sekadar proyek jangka pendek. Ia menyatakan bahwa hanya pemain dengan kualitas grade A yang layak diproses.
“Ya kemungkinan untuk ke sana menambah pemain diaspora selalu terbuka, tapi kembali lagi, yang kami inginkan adalah pemain-pemain yang memang mempunyai kualitas grade A,” ujar Sumardji saat ditemui di SUGBK.
Dengan proses seleksi yang ketat, naturalisasi ini tak hanya fokus pada status kewarganegaraan, tapi juga melihat kontribusi pemain diaspora untuk Timnas Indonesia secara keseluruhan.
Harga Fantastis Pemain Naturalisasi Jadi Bukti Seriusnya Proyek Jangka Panjang PSSI
Jika seluruh proses berjalan mulus, total valuasi sembilan pemain diaspora ini bisa mencapai Rp 1 triliun, menjadikannya rekor tertinggi dalam sejarah perekrutan Timnas Indonesia. Ini juga menjadi bukti bahwa PSSI ingin membangun tim nasional yang benar-benar kompetitif.
Setiap pemain yang terlibat telah membuktikan kualitasnya melalui statistik klub yang solid. Bahkan beberapa dari mereka juga telah mencicipi level internasional bersama Timnas Belanda kelompok usia.
Langkah strategis ini dinilai akan memberikan dampak besar, terutama dalam menghadapi jadwal padat di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, termasuk laga melawan Irak dan Arab Saudi pada Oktober mendatang.