Infografis
Suara.com - Ambisi Timnas Indonesia untuk menembus Piala Dunia 2026 kini makin nyata dengan langkah besar dari PSSI melalui proses naturalisasi sejumlah pemain diaspora. Proyek naturalisasi ini dilakukan secara selektif agar sejalan dengan visi jangka panjang penguatan skuad nasional.
Salah satu nama yang mencuat adalah Thijs Dallinga, penyerang muda yang kini bermain di klub Bologna FC di Serie A. Langkah ini diambil PSSI sebagai respon cepat atas cedera yang menimpa Ole Romeny, striker andalan Timnas Indonesia.
Setiap pemain naturalisasi Timnas Indonesia yang sedang diproses saat ini adalah talenta berkelas yang telah mencicipi liga top Eropa.
Menurut informasi, kesembilan pemain tersebut memiliki harga pasar Timnas Indonesia secara kolektif mencapai Rp 1 triliun, sebuah nilai yang belum pernah dicapai sebelumnya.
Thijs Dallinga, Striker Serie A yang Jadi Opsi Utama Gantikan Ole Romeny
![Siapa Thijs Dallinga? Penyerang Bologna Diisukan Bisa Gantikan Ole Romeny. [Dok. IG Thijs Dallinga]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/17/57056-thijs-dallinga.jpg)
Thijs Dallinga lahir di Groningen, Belanda, pada 3 Agustus 2000 dan saat ini berusia 24 tahun. Ia dikenal sebagai penyerang tengah bertubuh jangkung dengan tinggi 1,90 meter.
Karier profesionalnya terus menanjak hingga akhirnya bermain untuk Bologna sejak Juli 2024.
Dengan kontrak hingga 2028, Thijs Dallinga menjadi salah satu striker paling potensial yang sedang dijajaki naturalisasinya oleh PSSI.
Nilai pasarnya per Juni 2025 tercatat Rp 208,58 miliar, menjadikannya sebagai salah satu pemain dengan valuasi tertinggi dalam proyek ini.
Kehadirannya dianggap bisa menambal lubang yang ditinggalkan oleh Ole Romeny, yang sedang dalam masa pemulihan.
Baca Juga: Piala AFF U-23 2025: Vietnam Sabet Gelar Juara usai Taklukkan Timnas Indonesia
Tak hanya itu, kekuatan Timnas Indonesia diyakini akan lebih berimbang menghadapi laga berat melawan Irak dan Arab Saudi di ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Daftar Lengkap 9 Pemain Keturunan yang Masuk Radar Naturalisasi Timnas Indonesia
Selain Thijs Dallinga, delapan pemain lain yang masuk radar naturalisasi juga memiliki rekam jejak gemilang. Jayden Oosterwolde, bek kiri berusia 23 tahun yang kini membela Fenerbahce, memiliki nilai pasar mencapai Rp 260,72 miliar.
Pascal Struijk, bek tengah Leeds United asal Belanda-Belgia, menjadi nama lain yang berpotensi besar memperkuat lini pertahanan Timnas Indonesia.
Pemain belakang lain yang masuk daftar adalah Ryan Flamingo (PSV Eindhoven, Rp 347,63 M), Tristan Gooijer (Ajax U21, Rp 26,07 M), dan Neraysho Kasanwirjo (Feyenoord, Rp 31,29 M). Mereka membawa kekuatan dan kedalaman pada lini pertahanan Merah Putih.
Pemain Tengah dan Sayap Berkualitas Siap Perkuat Lini Serang Garuda
Pemain serba bisa seperti Jairo Riedewald, yang berposisi sebagai gelandang bertahan, meski kini berstatus tanpa klub, tetap dinilai punya potensi besar oleh pengamat. Nilai pasarnya masih berada di kisaran Rp 31,29 miliar.
Di sisi sayap, dua pemain berbakat yaitu Miliano Jonathans (FC Utrecht) dan Million Manhoef (Stoke City) siap menyumbang ketajaman di lini depan. Keduanya memiliki kaki dominan kiri yang bisa jadi senjata andalan dalam skema menyerang.
Dengan adanya harga pasar pemain naturalisasi yang tinggi, PSSI menunjukkan keseriusannya dalam membangun skuad elite yang bisa bersaing di panggung dunia. Semua pemain telah menjalani proses pemantauan statistik dan performa secara ketat.
Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, menegaskan bahwa naturalisasi bukan sekadar proyek jangka pendek. Ia menyatakan bahwa hanya pemain dengan kualitas grade A yang layak diproses.
“Ya kemungkinan untuk ke sana menambah pemain diaspora selalu terbuka, tapi kembali lagi, yang kami inginkan adalah pemain-pemain yang memang mempunyai kualitas grade A,” ujar Sumardji saat ditemui di SUGBK.
Dengan proses seleksi yang ketat, naturalisasi ini tak hanya fokus pada status kewarganegaraan, tapi juga melihat kontribusi pemain diaspora untuk Timnas Indonesia secara keseluruhan.
Harga Fantastis Pemain Naturalisasi Jadi Bukti Seriusnya Proyek Jangka Panjang PSSI
Jika seluruh proses berjalan mulus, total valuasi sembilan pemain diaspora ini bisa mencapai Rp 1 triliun, menjadikannya rekor tertinggi dalam sejarah perekrutan Timnas Indonesia. Ini juga menjadi bukti bahwa PSSI ingin membangun tim nasional yang benar-benar kompetitif.
Setiap pemain yang terlibat telah membuktikan kualitasnya melalui statistik klub yang solid. Bahkan beberapa dari mereka juga telah mencicipi level internasional bersama Timnas Belanda kelompok usia.
Langkah strategis ini dinilai akan memberikan dampak besar, terutama dalam menghadapi jadwal padat di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, termasuk laga melawan Irak dan Arab Saudi pada Oktober mendatang.
