Sebelum Justin Hubner, Pemain Keturunan Maluku Lebih Dulu Gabung Fortuna Sittard

Rabu, 30 Juli 2025 | 10:05 WIB
Sebelum Justin Hubner, Pemain Keturunan Maluku Lebih Dulu Gabung Fortuna Sittard
Bek Timnas Indonesia, Justin Hubner resmi bergabung dengna klub Liga Belanda, Fortuna Sittard. [Instagram Justin Hubner]

Suara.com - Bek Timnas Indonesia, Justin Hubner resmi bergabung dengna klub Liga Belanda, Fortuna Sittard.

Langkah itu sekaligus mengakhiri spekulasi jika eks pemain Wolverhampton itu bakal bergabung salah satu klub Liga Indonesia.

Meski demikian, Justin bukan orang keturunan Indonesia pertama yang bergabung ke klub berjulukan Fortunezen tersebut.

Adalah striker Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen lebih dulu berlabuh ke Fortuna Sittard.

Pemain keturunan Kepulauan Tanimbar, Maluku itu bergabung padamusim 2023/2024.

Sisi Lain dan Kepedulian Joey Pelupessy: Bikin Senyum Anak Berkebutuhan Khusus [Instagram Joey Pelupessy]
Sisi Lain dan Kepedulian Joey Pelupessy: Bikin Senyum Anak Berkebutuhan Khusus [Instagram Joey Pelupessy]

Meski hanya semusim, kontribusinya cukup terasa di lini depan tim. Ragnar dipinjam dari FC Groningen dengan opsi pembelian permanen pada akhir musim.

Sepanjang musim tersebut, ia tampil dalam 27 pertandingan Eredivisie dan mencatatkan satu assist.

Fortuna Sittard dikenal sebagai salah satu klub yang punya peran besar dalam sejarah sepakbola profesional Belanda.

Berdiri sejak tahun 1954, tim ini awalnya membawa nama Fortuna '54, dan didirikan oleh seorang kontraktor bernama Gied Joosten. Kiprah awal mereka begitu menjanjikan dan langsung mencuri perhatian publik pecinta sepakbola Negeri Kincir Angin.

Baca Juga: Asisten Gerald Vanenburg Terlibat Insiden Memalukan, Timnas Indonesia Bakal Disanksi Berat?

Pada musim perdana kompetisi Eredivisie tahun 1956, Fortuna '54 sukses mencatatkan prestasi membanggakan dengan menempati posisi kedua klasemen akhir, hanya kalah dari Ajax Amsterdam yang saat itu menjadi juara.

Tak hanya itu, di tahun yang sama, mereka berhasil meraih trofi KNVB Beker—piala bergengsi yang menjadi incaran klub-klub elit Belanda. Gelar serupa kembali mereka bawa pulang delapan tahun kemudian, pada 1964.

Namun seperti halnya banyak klub besar lainnya, perjalanan Fortuna '54 tidak selamanya berjalan mulus. Pada tahun 1968, mereka harus menerima kenyataan pahit berupa degradasi dari kompetisi utama. Masalah keuangan pun mulai melilit klub, menyebabkan kondisi internal menjadi semakin sulit.

Dalam upaya untuk menyelamatkan eksistensi tim dan masa depan klub, pada akhirnya Fortuna '54 memutuskan melakukan penggabungan dengan RKSV Sittardia, klub lain yang berbasis di kota yang sama.

Dari sinilah lahir entitas baru yang dikenal sebagai Fortuna Sittard—nama yang hingga kini masih bertahan di pentas sepakbola profesional Belanda.

Kebangkitan mulai terlihat saat Fortuna Sittard berhasil promosi kembali ke Eredivisie pada tahun 1982. Namun, perjuangan mereka belum berakhir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI