Bahkan performa apiknya di usia muda membuat Jairo mampu menembus Timnas Belanda senior di usia 18 tahun dan menjadi andalan Ajax.
Nahas cedera lutut yang didapatnya pada musim 2014-2015 membuat kariernya harus merosot tajam. Cedera lutut itu terus menghantuinya hingga 2017.
Karena cederanya yang kerap kambuh dan membuat performanya terganggu, Ajax menjualnya ke klub Inggris, Crystal Palace.
Alih-alih bisa mengembalikan sentuhannya, cedera yang kerap kambuh itu membuat Jairo jarang bermain bagi The Eagles.
Pemain yang berposisi gelandang bertahan ini baru bisa bermain semusim penuh pada musim 2020-2021, yakni dengan mencatatkan 33 penampilan di Premier League.
Setelahnya, Jairo kembali banyak menepi akibat cedera dan membuat Crystal Palace melepasnya ke Royal Antwerp pada musim panas 2024 secara gratis.
Di Liga Belgia, Jairo diharapkan bisa menemukan kembali sentuhannya. Tapi apa daya, ia harus memulai petualangannya di Royal Antwerp dengan cedera hamstring dan menepi selama tiga bulan.
Alhasil Royal Antwerp melepasnya di akhir musim 2024-2025 dan membuat Jairo kini berstatus pengangguran karena tak memiliki klub.
Merosotnya karier Jairo ini pun juga berimbas pada kiprahnya di tim nasional. Sejak 2016, dirinya tak lagi pernah merasakan pemanggilan ke Timnas Belanda.
Baca Juga: Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
Karena punya darah keturunan Indonesia, banyak yang berharap agar PSSI mau menaturalisasi Jairo yang punya label pemain keturunan Grade A.
Tapi PSSI justru memilih tak bergerak lebih jauh. Usut punya usut, administrasi Jairo disebut-sebut lebih rumit ketimbang kasus Maarten Paes yang sempat mampir ke meja Badan Arbitrase Olahraga (CAS).
Felix Indra Jaya