Dengan melibatkan pemain anyar seperti Conceicao dan Jonathan David, Juventus ingin membentuk chemistry sejak awal. Uji coba ini juga membuka peluang pemain muda Juventus untuk tampil di pramusim dan menarik perhatian pelatih.
Francisco Conceicao membuktikan kapasitasnya sebagai pemain yang cepat beradaptasi dengan gaya main Juventus. Kombinasi Conceicao dan David akan menjadi opsi menarik bagi Tudor dalam merancang strategi ofensif musim ini.
Dusan Vlahovic masih menjadi andalan utama lini depan Juventus di tengah rumor transfer yang mengelilinginya. Ia menunjukkan komitmennya dengan mencetak gol dan memimpin serangan Juventus di laga-laga uji coba tersebut.
Statistik penguasaan bola dan jumlah peluang menunjukkan Juventus lebih dominan dibanding Reggiana. Namun penyelesaian akhir dan konsentrasi di lini belakang masih menjadi pekerjaan rumah bagi Juventus saat pramusim.
Reggiana sendiri memanfaatkan celah pertahanan Juventus dengan efisien dan dua kali mampu menembus gawang lawan. Ini menunjukkan bahwa Juventus harus meningkatkan koordinasi lini belakang sebelum memasuki musim kompetisi resmi.
Juventus juga menampilkan variasi formasi selama pertandingan uji coba untuk menguji fleksibilitas taktik. Pelatih ingin seluruh pemain memahami pola permainan yang bisa berubah tergantung situasi lapangan.
Kondisi fisik para pemain Juventus tampak belum 100 persen fit karena baru memasuki awal pramusim. Namun performa Conceicao, Vlahovic, dan beberapa pemain lainnya memberi harapan positif untuk perkembangan skuad.
Reggiana tampil tanpa beban dan justru mampu menyulitkan Juventus dengan serangan balik cepat. Juventus harus lebih cermat dalam mengatur ritme permainan saat menghadapi tim-tim yang bermain reaktif.
Laga pramusim Juventus ini menjadi ajang pembuktian beberapa pemain muda seperti Dean Huijsen dan Kenan Yildiz. Mereka diberi kesempatan oleh Tudor untuk menunjukkan kontribusinya menjelang Serie A bergulir.
Baca Juga: Diguncang Peringatan Tsunami, Begini Kondisi Terbaru Sandy Walsh Jelang Lawan Liverpool
Uji coba melawan Dortmund dan Atalanta akan memberikan gambaran lebih jelas terkait kesiapan tim utama Juventus. Laga-laga pramusim ini penting untuk melihat siapa saja pemain yang layak masuk starting eleven.
Penggunaan pemain baru dan rotasi maksimal mencerminkan keinginan pelatih membentuk tim solid dan kompetitif. Juventus masih punya waktu untuk mengasah performa dan memperbaiki kelemahan sebelum musim dimulai.
Dengan berakhirnya laga melawan Reggiana, Juventus mendapat bahan evaluasi penting menjelang laga-laga berikutnya. Hasil imbang ini menunjukkan bahwa Juventus belum sepenuhnya siap secara taktik dan fisik.
Kebijakan rotasi penuh di babak kedua menunjukkan bahwa Tudor ingin menjaga kebugaran pemain. Ini juga menjadi eksperimen untuk melihat kekompakan antar pemain baru dan lama di lapangan.
Juventus tetap menjadi favorit di Serie A musim ini, namun pramusim akan menentukan kestabilan performa mereka. Pengalaman melawan tim Serie B seperti Reggiana akan membentuk mentalitas dan kesiapan tim utama.