Suara.com - Ruben Amorim mulai menunjukkan tangan dinginnya dalam membentuk ulang kultur di Manchester United. Salah satu langkah paling mencolok yang diterapkannya musim ini adalah penggunaan video rekaman latihan untuk memantau setiap pergerakan pemain, yang kini jadi "senjata rahasia" dalam proses evaluasi.
Amorim memang tidak sekeras Erik ten Hag dalam pendekatan disiplin, namun tetap menekankan pentingnya ketepatan waktu dan sikap profesional.
Klub kini memiliki kode etik yang lebih jelas, termasuk kewajiban bagi para pemain untuk lebih terbuka terhadap fans, seperti bersedia memberi tanda tangan dan berfoto bersama.
Langkah ini tak lepas dari berbagai masalah kedisiplinan yang sempat membayangi skuad dalam beberapa musim terakhir.
Jadon Sancho, misalnya, pernah mengakui bahwa dirinya memiliki masalah dengan manajemen waktu saat masih membela Borussia Dortmund—hal yang juga terbawa hingga ke Old Trafford.
![Ruben Amorim Bikin Pernyataan Kontroversial, Strategi Transfer atau Bluffing? [Tangkap layar Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/28/43902-ruben-amorim.jpg)
Kasus serupa terjadi pada Alejandro Garnacho yang dikeluarkan dari tur pramusim 2022 akibat datang terlambat, serta Marcus Rashford yang pernah dicoret dari skuad saat laga kontra Wolves pada malam tahun baru karena terlambat datang ke pertemuan tim.
Pada era Amorim, ketegasan tetap terlihat. Garnacho dan Rashford pernah dicoret dari laga penting kontra Manchester City menyusul performa dan sikap mereka saat kemenangan atas Viktoria Plzen.
Rashford bahkan belum pernah dimainkan lagi sejak saat itu, dan Garnacho disebut-sebut akan dilepas sebelum bursa transfer ditutup.
Namun, pendekatan baru Amorim tidak hanya soal hukuman, melainkan sistematis dan berbasis data.
Baca Juga: Jika Dinaturalisasi, Alphonse Areola Berpotensi Jadi Salah Satu Kiper Termahal di Asia?
Ia menekankan pentingnya peningkatan standar, mulai dari aspek medis, nutrisi, hingga fasilitas pelatihan. Klub kini bahkan memiliki koki baru demi menunjang performa pemain secara holistik.
Lebih dari itu, Amorim menegaskan bahwa kini ia memantau langsung kualitas latihan lewat video yang direkam setiap sesi. Jika ada pemain yang terlihat tidak maksimal, ia tak segan menayangkan cuplikan tersebut di depan seluruh tim sebagai bahan evaluasi bersama.
"Dan itu bisa mengubah cara kamu berlatih. Kalau kamu tidak berlatih dengan benar, saya punya rekaman untuk ditunjukkan. Dan saya tunjukkan itu di depan semua orang. Jadi saya akan selalu mengawasi," kata Amorim dikutip dari Manchester Evening News, Senin (4/8/2025).
Ia berharap suatu saat para pemain bisa saling mendorong satu sama lain tanpa perlu intervensi terus-menerus dari pelatih.
Namun untuk saat ini, Amorim mengaku akan terus mengawasi secara ketat dan menunjukkan bukti visual setiap kali ada performa buruk.
"Jika kamu berlatih buruk sekali saja, saya akan tunjukkan rekamannya. Saya tidak akan hanya bicara, saya akan perlihatkan semuanya. Dan itu butuh energi besar."