Mees Hilgers tercatat lebih sering melakukan tekel (2,40 per 90 menit) dibandingkan Guehi (1,79).
Hal ini menunjukkan Hilgers adalah bek yang lebih agresif dan cenderung langsung menghadapi lawan.
Sebaliknya, Guehi lebih unggul dalam melakukan intersep (0,82 per 90 menit), yang menandakan kemampuannya yang lebih baik dalam membaca permainan dan memotong alur operan lawan.

Tentu saja, statistik tidak bisa dibaca begitu saja tanpa konteks.
Perlu diingat, Hilgers menorehkan statistiknya di Eredivisie Belanda bersama FC Twente dengan total 1.874 menit bermain.
Sementara Guehi melakukannya di Premier League yang jauh lebih keras dengan menit bermain yang lebih banyak, yaitu 3.059 menit.
Selain itu, adaptasi formasi akan menjadi tantangan besar.
Di FC Twente, bek Timnas Indonesia terbiasa bermain dalam skema empat bek yaitu 4-3-3.
Sementara di Crystal Palace, pelatih Oliver Glasner kerap menerapkan formasi tiga bek 3-4-2-1, sebuah sistem yang juga kadang digunakan Timnas Indonesia.
Baca Juga: Crystal Palace Siap Jual Marc Guehi, Mees Hilgers Jadi Pengganti?