PSG tampil lebih tenang dalam adu penalti dan akhirnya keluar sebagai pemenang 4-3 setelah dua penendang Tottenham, Micky van de Ven dan Mathys Tel, gagal mengeksekusi.
Trofi ini sekaligus menandai keberhasilan PSG menutup laga dengan kemenangan dramatis setelah tertinggal dua gol dan menegaskan ketangguhan mental tim di kompetisi Eropa.
Kemenangan ini juga memberikan PSG momentum besar untuk menghadapi kompetisi musim 2025/2026 dengan kepercayaan diri penuh dan dukungan suporter yang membludak.
Pertandingan ini menjadi bukti kualitas PSG dalam menghadapi tekanan, membalikkan keadaan, dan mengeksekusi peluang hingga adu penalti untuk meraih kemenangan bersejarah.