Suara.com - Mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, menyebut ada anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI yang mengarang cerita soal internal di skuad arahannya.
Shin Tae-yong menyebut Exco PSSI itu telah berbohong dan membuat cerita karangan mengenai kamar ganti Timnas Indonesia yang dilaporkan tidak kondusif.
Sebagaimana diketahui, pelatih berusia 54 tahun itu dipecat oleh PSSI pada awal tahun 2025 dan digantikan oleh Patrick Kluivert.
Dalam konferensi pers yang digelar PSSI, sang Ketua Umum, Erick Thohir, menyebut pemecatan ini berdasarkan dinamika di tubuh Timnas Indonesia.
Pernyataan itu kemudian dibumbui dengan adanya laporan tak kondusifnya kamar ganti Tim Garuda di bawah kepemimpinan Shin Tae-yong.
Dirangkum dari berbagai sumber, tak kondusifnya kamar ganti Tim Merah Putih saat melakoni ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia kontra China medio Oktober 2024.
Saat itu, Indonesia mengalami kekalahan dengan skor 1-2 dari China dan kekalahan ini membuat nama Shin Tae-yong terpojokkan.
Terlebih adanya simpang siur di bulan November 2025, di mana para pemain berdiskusi sendiri tanpa melibatkan Shin Tae-yong jelang melawan Arab Saudi di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Adanya tudingan yang menyebut kamar ganti Timnas Indonesia tak kondusif ini membuat Shin Tae-yong gerah bukan kepalang.
Baca Juga: Tanda-Tanda Elkan Baggott Berpotensi Kembali Dipinjamkan oleh Ipswich Town Musim 2025/2026
Pelatih yang akrab disapa STY ini kemudian membeberkan fakta jika kamar ganti di Tim Garuda selalu kondusif sejak Oktober hingga akhir masa jabatannya.
Bahkan STY menyebut klaim banyak pihak soal komunikasi buruk antara pelatih dan pemain karena bahasa itu sebenarnya adalah hal yang salah kaprah.
Pasalnya komunikasi dirinya dengan para pemain tetap lancar meski harus melewati penerjemah seperti Jeong Seok-seo.
“Waktu ke Bahrain gak ada masalah.Waktu ke China juga Enggak ada masalah sama sekali Tapi saya pun bingung kenapa bisa ada rumor itu (perpecahan di kamar ganti),” buka STY, dikutip dari YouTube JekPot.
“Saya juga ngerasa aneh Kalaupun ada masalah, mungkin Jeje atau Super Jin pun segan terjemahin Sementara kami canggung aja enggak.”
“Pemain-pemain naturalisasi juga enggak pernah komplain urusan komunikasi ke kami karena komunikasi kami lancar Tapi saya heran kenapa malah bahas itu terus dan mengada-ada,” lanjutnya.