Antusiasme besar ditunjukkan Haye karena ia ingin merasakan atmosfer Stadion GBLA dan dukungan Bobotoh yang terkenal militan.
Langkah Haye dianggap sebagai salah satu transfer pemain terbesar dalam bursa musim ini di sepak bola Indonesia.
Kehadiran tiga nama tersebut diyakini membuat kompetisi domestik semakin kompetitif sekaligus menambah daya tarik bagi penonton.
Namun, publik juga menaruh tanda tanya besar tentang konsistensi mereka saat kembali membela Timnas Indonesia.
Pasalnya, sejumlah pemain naturalisasi yang pulang kampung sebelumnya sempat mengalami penurunan performa saat membela Merah Putih.
Fenomena ini bukan kali pertama terjadi, sebab beberapa musim lalu tren serupa juga dialami pemain keturunan lain yang akhirnya memilih pulang.
Dalam konteks pembangunan sepak bola nasional, transfer pemain naturalisasi ke Liga 1 memiliki sisi positif dan negatif.
Positifnya, para pemain bisa memberi kontribusi nyata pada klub lokal sekaligus menularkan pengalaman profesional dari Eropa.
Namun, sisi negatif yang ditakutkan adalah turunnya kualitas permainan karena level kompetisi domestik masih dianggap berada di bawah liga-liga besar dunia.
Baca Juga: Di Mana Miliano Jonathans dan Mauro Zijlstra Ambil Sumpah WNI?
Meski begitu, kehadiran mereka tetap menjadi magnet baru bagi suporter yang haus akan tontonan berkualitas.
Liga 1 2025 pun diprediksi semakin semarak dengan persaingan ketat antar klub papan atas yang kini dihuni pemain naturalisasi berpengalaman.
PSSI dan pelatih Timnas Indonesia perlu memastikan agar keputusan pulang kampung ini tidak mengurangi intensitas permainan mereka ketika tampil di level internasional.
Dengan pengelolaan yang tepat, fenomena ini justru bisa menjadi momentum positif untuk mendongkrak daya saing sepak bola Indonesia di kawasan Asia.