Suara.com - Klub besar Ligue 1 Prancis, Olympique Marseille, menunjukkan kepeduliannya terhadap situasi sosial yang terjadi di Indonesia dengan memberikan penghormatan kepada Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online yang meninggal dunia dalam kericuhan demonstrasi di Jakarta pada Kamis (28/8) malam.
Dukungan tersebut disampaikan melalui unggahan di akun resmi Instagram @olympiquedemarseille pada Jumat (29/8). Dalam unggahan itu, klub yang kini diperkuat mantan pemain Manchester United, Mason Greenwood, membagikan foto gelandang Marseille Pierre-Emile Hojbjerg yang sedang melakukan gestur hormat.
Di dalam keterangan unggahan, tertulis kalimat “Gamma. Affan Kurniawan. Moh. Umar Amarudin.” yang ditutup dengan emoji tangan menyatu, simbol doa sekaligus permintaan maaf. Unggahan itu kemudian menuai reaksi besar dari publik Indonesia dengan lebih dari 40.000 tanda suka dan ribuan komentar yang berisi ucapan terima kasih atas kepedulian klub Eropa tersebut terhadap tragedi yang menimpa bangsa Indonesia.
Affan Kurniawan meninggal dunia setelah tertabrak dan terlindas kendaraan taktis (rantis) jenis barracuda saat terjadi bentrokan antara aparat kepolisian dan massa aksi. Rekaman video yang menampilkan kronologi insiden Affan dengan cepat menyebar luas di media sosial dan menjadi sorotan publik, bahkan hingga diberitakan oleh media internasional.
Tidak hanya Affan, dalam unggahan Marseille juga disebutkan nama Gamma dan Moh Umar Amaruddin. Gamma Rizkynata Oktafandy merupakan pelajar SMKN 4 Semarang yang tewas akibat tembakan oknum polisi di Jawa Tengah pada November 2024. Kasus tersebut berlanjut ke meja hijau, dan pelaku penembakan dijatuhi vonis 15 tahun penjara pada Agustus 2025.
Sementara itu, Moh Umar Amaruddin adalah pengemudi ojek online lain yang turut menjadi korban akibat kendaraan taktis kepolisian. Berbeda dengan Affan, Umar masih berhasil selamat meski mengalami luka serius akibat insiden tersebut.
Meninggalnya Affan menjadi pemicu meningkatnya eskalasi aksi massa di sejumlah daerah. Gelombang protes meluas ke beberapa kota besar seperti Solo, Yogyakarta, hingga Makassar. Situasi di Makassar bahkan memanas setelah massa demonstrasi melakukan pembakaran terhadap gedung DPRD Kota Makassar.
Kericuhan itu berdampak langsung pada penyelenggaraan kompetisi sepak bola nasional. Pertandingan BRI Super League antara PSM Makassar melawan Persebaya Surabaya yang dijadwalkan berlangsung pada Minggu (31/8) akhirnya diputuskan ditunda karena kondisi keamanan tidak memungkinkan.
Tidak hanya laga di Makassar, duel besar antara Persib Bandung menghadapi Borneo FC yang rencananya digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada tanggal yang sama juga diusulkan untuk ditunda. Pertimbangan keamanan menjadi alasan utama agar pertandingan berlangsung dalam situasi kondusif dan tidak memicu kericuhan baru.
Baca Juga: MRT Jakarta Lumpuh! Stasiun Istora Mandiri Dirusak Parah, CCTV Dijarah Massa Anarkis
Respons Olympique Marseille terhadap tragedi ini dianggap sebagai bentuk solidaritas internasional atas duka yang dialami masyarakat Indonesia. Aksi itu juga memperlihatkan bagaimana olahraga, khususnya sepak bola, dapat menjadi medium kepedulian terhadap isu kemanusiaan yang melampaui batas negara.