- Calvin Verdonk segera pindah ke OSC Lille dengan nilai transfer.
- Kepindahannya merugikan NEC Nijmegen karena kehilangan pemain kunci.
- Transfer ini menjadi langkah positif bagi karier Verdonk di Eropa.
Suara.com - Bek Timnas Indonesia, Calvin Verdonk, dipastikan segera mengakhiri perjalanannya bersama NEC Nijmegen dan bersiap menuju petualangan baru bersama OSC Lille di Ligue 1.
Kepindahan Calvin Verdonk ke Lille disebut tinggal menunggu penyelesaian detail terakhir sebelum diumumkan secara resmi oleh klub.
Media Belanda dan pakar transfer Eropa menyebut Lille mengeluarkan dana sekitar tiga juta euro atau setara Rp57 miliar untuk membawa bek Timnas Indonesia ini.
![Bek Timnas Indonesia, Calvin Verdonk, kembali menunjukkan konsistensinya bersama NEC Nijmegen. [Dok. IG NEC Nijmegen]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/17/13558-bek-timnas-indonesia-calvin-verdonk.jpg)
Nilai transfer tersebut menjadi keuntungan besar bagi NEC Nijmegen karena kontrak Calvin Verdonk sejatinya masih berlaku panjang hingga 2028.
Meskipun begitu, NEC tetap menghormati janji yang pernah dibuat kepada sang pemain terkait peluang untuk berkarier di luar negeri.
Dalam kontrak yang ditandatangani pada tahun lalu, NEC memang sudah menyepakati untuk memberi izin jika ada tawaran menarik dari klub asing.
Hengkangnya Calvin Verdonk dianggap sebagai kerugian besar bagi NEC Nijmegen yang sedang membangun skuad kompetitif di Eredivisie.
Media Belanda menyoroti bahwa pelatih Dick Schreuder akan kehilangan salah satu pilar penting dalam skema tiga bek yang diterapkannya.
"Kepergian Verdonk menjadi pukulan telak bagi pelatih Dick Schreuder. Bek kiri berusia 28 tahun itu sangat penting dalam skema tiga bek yang diterapkan Schreuder, di mana Verdonk diplot sebagai bek kiri dalam trio pertahanan," tulis Voetbal International.
Baca Juga: Terungkap Alasan Lille Ngotot Datangkan Calvin Verdonk

Bek Timnas Indonesia berusia 28 tahun itu selama ini dipercaya sebagai bek kiri utama dalam sistem pertahanan yang solid di NEC Nijmegen.
Sejak kembali memperkuat NEC pada 2021, Calvin Verdonk selalu tampil konsisten dan menjadi salah satu pemain paling diandalkan klub.
Padahal sebelumnya, ia pernah lebih dulu menjalani masa peminjaman ke NEC pada musim 2017/2018 sebelum akhirnya kembali secara permanen.
Situasi semakin sulit bagi NEC karena stok bek saat ini sedang menipis setelah dua pemain senior, Jetro Willems dan Bram Nuytinck, masih mengalami cedera panjang.
Setelah kepergian Calvin Verdonk, pilihan pemain bertahan yang tersisa hanyalah Thomas Ouwejan, Philippe Sandler, Brayann Pereira, Yousri Sbai, dan rekrutan baru Ahmetcan Kaplan.
Manajemen NEC Nijmegen kini dikejar waktu untuk segera mendatangkan pengganti sebelum bursa transfer resmi ditutup.
Jika gagal, Schreuder kemungkinan akan dipaksa mengubah formasi permainan atau memberi kepercayaan kepada pemain muda di lini belakang.
Bagi Calvin Verdonk, kepindahan ke Lille menjadi langkah penting untuk mengembangkan kariernya di kompetisi yang lebih bergengsi.
Liga Prancis atau Ligue 1 dikenal sebagai salah satu liga top Eropa yang banyak melahirkan pemain berkualitas dunia.
Dengan status sebagai bek Timnas Indonesia, Verdonk berpeluang meningkatkan reputasinya sekaligus mengasah kemampuan menghadapi lawan-lawan kelas internasional.
Pindahnya Calvin Verdonk ke Lille juga memberikan sinyal positif bagi perkembangan pemain naturalisasi di Timnas Indonesia.
Kehadirannya di kompetisi Eropa dapat menjadi inspirasi bagi pemain Indonesia lain untuk meniti karier di level tertinggi.
Transfer ini juga menunjukkan bahwa pemain dengan paspor Indonesia kini mulai mendapat pengakuan di pasar sepak bola Eropa.
NEC Nijmegen sendiri menghadapi tantangan besar karena kehilangan pemain kunci pada saat yang tidak ideal.
Bagi Lille, kedatangan Calvin Verdonk bisa menambah kedalaman skuad terutama di posisi bek kiri yang sangat penting dalam strategi klub.
Transfer ini diyakini akan segera rampung dalam hitungan hari, dan publik menantikan penampilan perdana bek Timnas Indonesia di Ligue 1.
Dengan kepindahan ini, Calvin Verdonk berpotensi menjadi salah satu wajah baru Indonesia di kancah sepak bola elite Eropa.