- Impak besar di tengah persaingan ketat menuju tiket Piala Dunia
- Kemenangan mengejutkan Suriname yang menduduki puncak klasemen Grup A
- Suriname membuktikan kapasitas kompetitif mereka di level tinggi
Suara.com - Timnas Indonesia masih berjuang keras untuk lolos langsung ke Piala Dunia 2026.
Namun di sisi lain, negara yang memiliki penduduk keturunan Pulau Jawa justru di puncak klasemen dan berpeluang melaju ke turnamen tahun depan.
Adalah Suriname meraih kemenangan dramatis 2-1 atas El Salvador, pada laga kedua putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Amerika Utara, Tengah dan Karibia (Concacaf), Selasa (9/9/2025) waktu setempat.
Melansir ANTARA, dalam laga Grup A di Estadio Cuscatlan, San Salvador, Suriname membuka keunggulan 1-0 atas tuan rumah El Salvador lewat sundul Radinio Balker pada menit ke-12 dari sepak pojok.
El Salvador menyamakan kedudukan pada menit ke-73 setelah Brayan Gil melepaskan tembakan yang mengenai Anfernee Dijksteel hingga berbuah gol bunuh diri.
Suriname memulihkan keunggulan pada menit ke-81 lewat gol Dhoraso Klas yang memastikan poin penuh bagi tim tamu.
Kiper Etienne Vaessen tampil gemilang dengan menggagalkan dua peluang emas El Salvador yang dibuat Brayan Gil. Hasil ini membawa Suriname ke puncak klasemen Grup A dengan enam poin dari dua laga.
Sementara Panama dan Guatemala sama-sama mengoleksi satu poin dari dua pertandingan Grup A.
Putaran ketiga kualifikasi zona Concacaf hanya meloloskan juara grup ke Piala Dunia 2026 untuk bergabung dengan tiga tuan rumah, yakni Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-23 akan Kalah dari Korea Selatan Andai Gagal Atasi Satu Aspek Ini
Dua tim peringkat kedua terbaik melaju ke babak playoff antarbenua.
Sebagai informasi, Suriname adalah negara di Amerika Selatan yang dikenal memiliki populasi keturunan Jawa yang signifikan, mencakup sekitar 13,7 persen hingga 15 persen dari total penduduknya.
Gelombang migrasi besar orang Jawa ke Suriname terjadi antara tahun 1890 hingga 1939 di bawah pemerintahan kolonial Belanda untuk bekerja sebagai buruh kontrak di perkebunan tebu, dan banyak dari mereka akhirnya menetap di sana.
Saat ini, keturunan Jawa di Suriname masih menjaga banyak tradisi, bahasa, dan budaya mereka.