Suara.com - Masa depan Mees Hilgers kini jadi sorotan setelah gagal temukan klub baru.
Bek Timnas Indonesia itu sudah ingin meninggalkan FC Twente sejak awal musim panas 2025.
Namun hingga kini, ia belum juga resmi bergabung dengan klub manapun di Eropa.
Pengamat FC Twente, Leon Ten Voorde, ikut angkat bicara soal situasi Hilgers.
"Dan pertanyaan lain yang muncul minggu ini adalah masalah Hilgers. Saya berasumsi dia masih di sana," ujar Ten Voorde.
Gagal ke Stade Brest, Cari Jalan ke Timur Tengah
Hilgers sebenarnya hampir pindah ke Stade Brest di Ligue 1 Prancis.
Namun, transfer itu gagal karena kehabisan waktu menjalani tes medis.
Situasi ini membuat Hilgers dan timnya terus mencari alternatif terbaik.
Baca Juga: Timnas Gagal Lolos Piala Asia U-23, Gerald Vanenburg Justru Singgung STY
Pilihan paling realistis kini adalah Arab Saudi dan Qatar.
"Saya rasa Qatar dan Arab Saudi masih terbuka untuk seminggu lagi," ungkap Ten Voorde.
FC Twente Ingin Uang Transfer dari Hilgers
Direktur Teknik FC Twente, Jan Streuer, menegaskan klub tidak ingin rugi.
Hilgers masih terikat kontrak dengan FC Twente hingga Juni 2026.
Jika tidak dilepas sekarang, klub bisa kehilangan sang pemain secara gratis.
Situasi ini membuat tekanan semakin besar menjelang penutupan bursa transfer 2025.
"Saya berkata: 'Jan, saya sudah mendengar ini selama setahun, tetapi mereka masih harus mencapai kesepakatan dengan Anda'. FC Twente, tentu saja, ingin mendapatkan sejumlah uang untuk transfer Mees," tambah Ten Voorde.
Bursa Transfer 2025 Jadi Penentu Karier Hilgers
Bursa transfer 2025 di Eropa sudah resmi ditutup pekan ini.
Namun Arab Saudi dan Qatar masih membuka peluang hingga sepekan ke depan.
Hal ini membuat Hilgers punya kesempatan terakhir menentukan masa depannya.
Jika gagal pindah, ia akan tetap bertahan di FC Twente.
Pilihan ini tentu membuat karier Hilgers makin penuh ketidakpastian.
Hilgers Dihadapkan pada Pilihan Sulit
Bagi Hilgers, bermain di Timur Tengah berarti tantangan baru.
Selain itu, gaji besar biasanya menjadi daya tarik kompetisi Arab Saudi dan Qatar.
Namun, bertahan di Eropa juga bisa menjaga peluang tampil di level tinggi.
Kini, semua tergantung pada negosiasi klub dan agen pemain.