Pelatih Brasil Kasihan dengan Rizky Ridho, Kualitas Eropa Main di Liga Indonesia

Senin, 15 September 2025 | 14:23 WIB
Pelatih Brasil Kasihan dengan Rizky Ridho, Kualitas Eropa Main di Liga Indonesia
Jordi Amat (Kiri) dan Rizky Ridho (Kanan). (persija.id)
Baca 10 detik
  • Kritik Keras Kualitas Liga: Mauricio Souza mengkritik keras Super League, menyebutnya 'dagelan' karena maraknya taktik buang waktu dan buruknya kualitas wasit.
  • Menyayangkan Nasib Rizky Ridho: Ia secara terbuka merasa kasihan pada Rizky Ridho, yang ia anggap memiliki kualitas untuk bermain di Eropa namun harus terjebak dalam permainan level rendah.
  • Dipicu Laga Kontra Bali United: Kritik ini meledak setelah Persija ditahan imbang 1-1 oleh Bali United dalam laga yang menurutnya hanya efektif dimainkan selama 45-50 menit akibat drama di lapangan.

Suara.com - Pelatih Persija Jakarta Mauricio Souza menyampaikan sebuah kritik pedas, nyaris terdengar seperti jeritan frustrasi perihal kualitas Liga Indonesia alias BRI Super League.

Baginya, kompetisi kasta teratas sepak bola Indonesia belum menyajikan kualitas yang baik.

Dia pun kasihan pada bek andalannya, Rizky Ridho, seorang pemain yang ia anggap punya level untuk bermain di Eropa, tetapi kini justru terjebak dalam liga yang membuatnya merasa "keheranan".

Kritik tajam itu disampaikan Souza usai laga Persija vs Bali United di Jakarta International Stadium (JIS), Minggu (14/9/2025) malam WIB. Macan Kemayoran ditahan imbang 1-1 oleh Bali United.

Nah, dalam laga itu Bali United dianggap Mauricio Souza banyak mengulur-ulur waktu. Para pemain mereka sering terjatuh, membuat tempo dan dinamika pertandingan tak berjalan baik.

"Saat kalah atau menang, kami tidak mau jatuh-jatuh terus untuk membuang waktu. Itu membuat kami kesal," kata Souza dalam konferensi pers usai laga melawan Bali United.

"Kami pikir itu normal, karena pertandingan itu sebenarnya punya 100 menit, tapi kami cuma main 45-50 menit," jelasnya.

Souza juga menyoroti kualitas wasit yang sering dikeluhkan klub-klub Super League.

Pelatih Mauricio Souza. (ileague.id)
Pelatih Mauricio Souza. (ileague.id)

Ia juga merasa wasit yang memimpin laga Persija vs Bali United harus lebih adil dan tegas melihat dinamika dalam pertandingan.

Baca Juga: Negosiasi dengan Manajemen Persija, Rizky Ridho: Saya Bisa Main Abroad

Hal itu terutama ketika melihat aksi "guling-guling" yang dilakukan para pemain Bali United.

Wasit dianggap tak adil karena pada akhirnya tidak memberikan waktu tambahan sesuai dengan banyaknya kejadian di atas lapangan, dari pelanggaran hingga pergantian pemain.

"Saya tidak tahu informasi bagaimana wasit dapat di Indonesia supaya bisa lebih baik menangani situasi seperti itu. Karena tadi ada 8 kali masuk, tapi cuma 6 menit mereka tambah waktunya, lalu permainan berhenti 3 menit lagi dalam 6 menit itu," ceritanya.

"Kenapa pula wasit tidak panggil bantuan untuk bantu pemain di lapangan keluar. Itu yang harus Indonesia pikir, dari 18 tim di Liga, 16-nya sering komplain soal wasit. Saya lihat wasit itu mengganggu permainan, untuk hasil final dari kedua tim, untuk terjadi di dalam pekan ini."

"Kalau kalian tahu apa yang saya bicarakan. Kalau kita pikir itu normal, hal begini akan terjadi terus sepanjang musim ini," jelasnya.

Baginya, kejadian yang berulang seperti ini tidak bagus untuk sepak bola Indonesia. Terlebih, banyak pemain-pemain berkualitas seperti Ridho yang layak bermain di Eropa ada di Super League.

"Kita punya Rizky Ridho yang main di Liga Indonesia, padahal dia punya kapasitas main di Eropa, masa terus-terusan mau lihat permainan seperti ini dilakukan," jelasnya.

"Jadi saya tidak bisa percaya (heran) dengan yang kita lihat di liga ini," pungkasnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI