- Kabar buruk dari AFC jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Pertama kuota suporter Timnas Indonesia di laga lawan Arab Saudi cuma 8 persen
- Selanjutnya Ketum PSSI, Erick Thohir protes wasit pemimpin lawan Arab Saudi berasal dari Kuwait
Suara.com - Perjuangan Timnas Indonesia di ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 dipastikan akan semakin terjal.
Dua keputusan kontroversial dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dinilai sangat merugikan skuad Garuda dan berpotensi menjadi upaya untuk menjegal langkah tim asuhan Patrick Kluivert.
Kabar buruk pertama datang dari tribun penonton. AFC telah menyepakati aturan baru yang secara drastis membatasi jumlah suporter tandang.
Sebagai kompensasi karena Arab Saudi dan Qatar menanggung seluruh biaya akomodasi tim peserta, AFC memberikan keistimewaan kuota penonton bagi mereka.
Akibatnya, jatah untuk suporter tim tamu, termasuk Timnas Indonesia, dipangkas habis-habisan.
"AFC sepakat untuk memberikan kuota kursi stadion lebih banyak bagi suporter tim Qatar dan Arab Saudi di ronde 4 pada Oktober mendatang," tulis laporan Instagram @stadionlovers.
"AFC memberikan batasan penonton tidak lebih dari 8 persen untuk tim tamu."
Secara matematis, ini berarti hanya akan ada maksimal 5.200 pendukung Timnas Indonesia yang diizinkan masuk ke stadion saat melawan Arab Saudi.
Belum selesai dengan masalah suporter, PSSI dibuat geram dengan keputusan AFC terkait penunjukan perangkat pertandingan.
Baca Juga: Jordi Amat Berharap Rumput Stadion Patriot Candrabhaga Lebih Bagus Ketimbang JIS
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir secara resmi telah melayangkan surat protes kepada AFC dan FIFA karena wasit yang ditugaskan berasal dari Kuwait, negara yang masih berada dalam kawasan Timur Tengah.
Dengan status Arab Saudi sebagai tuan rumah, penunjukan wasit dari regional yang sama jelas memunculkan kekhawatiran akan keberpihakan dan merusak netralitas pertandingan.
"Sekjen (Yunus Nusi) kemarin sudah mengirimkan surat resmi juga ke FIFA dan saya juga akan mengirimkan surat resmi ke AFC mengenai penunjukan wasit sekarang," kata Erick Thohir saat konferensi pers di Stadion GBK, Jakarta, Selasa (16/9/2025).
"Yang ternyata wasitnya dari negara regional yang sama dari Kuwait," sambungnya.
Erick Thohir berharap ada perubahan. Ia secara aktif melobi agar wasit yang memimpin laga krusial nanti berasal dari negara yang lebih netral untuk menjaga asas fair play.
"Nah kita lagi coba melobi ya kalau bisa wasitnya dari tempat yang lebih netral seperti Australia, Jepang, China atau bahkan dari Eropa. Ya kita lihat hasilnya," pungkasnya.