Sementara nama Salvatore Fresi, bek yang sempat empat musim memperkuat Nerazzurri di pertengahan 90-an, juga bukan sosok yang meninggalkan warisan besar di San Siro.
Meski begitu, bagi Erick Thohir, dua nama tersebut ternyata punya tempat spesial di hatinya.
Fresi, misalnya, mencatat sekitar 90 penampilan untuk Inter, sebelum kemudian hijrah ke Juventus.
Tidak ada momen luar biasa, tapi entah kenapa tetap masuk daftar favorit Menpora baru ini.
Nama Salvatore Fresi mungkin tidak sementereng Ronaldo, Zanetti, atau Vieri di era kejayaan Inter Milan.
Namun bagi Erick Thohir, eks presiden Inter sekaligus Ketua Umum PSSI sekarang, Fresi justru punya tempat spesial di hati.
Bek asal Italia kelahiran La Maddalena, 18 Januari 1973 ini dikenal sebagai pemain serbabisa.
Secara teknis cukup mumpuni, Fresi bisa dimainkan sebagai libero maupun gelandang bertahan, meski posisi terakhir itu kurang cocok dengan karakternya.
Ia punya keunggulan dalam duel udara, tapi sering dianggap agak lambat dalam pergerakan.
Baca Juga: Ganti Jabatan, Berapa Gaji Erick Thohir yang Digeser Jadi Menpora?
Fresi memulai kiprahnya di Salernitana pada musim 1993/94 di Serie C1, langsung membantu klub promosi ke Serie B.
Performanya bikin Inter jatuh hati, hingga memboyongnya dengan mahar besar kala itu: 7 miliar lire pada 1995.
Bersama Nerazzurri, Fresi mencatat beberapa musim penting, termasuk saat Inter menjuarai Piala UEFA 1997/98.
Meski bukan pemain inti yang selalu jadi sorotan, kontribusinya tetap tercatat dalam buku sejarah klub.
Setelah sempat kembali ke Salernitana dengan status pinjaman, Fresi melanjutkan kariernya di Napoli dan Bologna.
Justru di Bologna ia tampil produktif, 8 gol dari 25 laga—angka yang cukup impresif untuk seorang bek.