Patrick Kluivert membawa gaya menyerang khas Belanda ke Timnas Indonesia.
Herve Renard punya pengalaman panjang dan dua trofi Piala Afrika.
Laga Arab Saudi vs Indonesia bisa jadi momen penting bagi karier Kluivert.
Suara.com - Duel panas tersaji di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Kamis (9/10/2025) pukul 00.15 WIB.
Dua pelatih dengan latar belakang berbeda—Patrick Kluivert dan Herve Renard—akan mengadu kecerdikan taktik pada babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Sejak resmi menukangi Timnas Indonesia pada Januari 2025, Patrick Kluivert mulai menanamkan filosofi sepak bola menyerang ala Belanda.
Pola permainan Garuda kini lebih agresif dan mengutamakan kontrol bola, sesuatu yang lama dirindukan publik sepak bola tanah air.
Menurut data Transfermarkt, sepanjang karier kepelatihannya, Kluivert sudah memimpin 86 pertandingan.
Dari jumlah itu, ia mencatat 40 kemenangan, 19 hasil imbang, dan 27 kekalahan.
Tim-tim asuhannya menghasilkan total 193 gol dan kebobolan 149 kali, dengan rata-rata 1,62 poin per laga.
Khusus bersama Indonesia, Kluivert telah mencatat enam laga: tiga kemenangan, dua kekalahan, dan satu hasil imbang.
Garuda mencetak sembilan gol namun juga kebobolan 11 kali—catatan yang menunjukkan masih ada ruang untuk memperbaiki keseimbangan lini pertahanan.
Baca Juga: Arab Saudi Punya Celah, Ini Satu Kelemahan yang Wajib Dimanfaatkan Timnas Indonesia
Berbeda dari Kluivert yang masih di tahap membangun reputasi, Herve Renard sudah kenyang pengalaman di level internasional.
Pelatih asal Prancis itu tercatat telah memimpin 345 pertandingan, dengan hasil 126 kemenangan, 103 imbang, dan 116 kekalahan.
Total tim asuhannya mencetak 404 gol dan kebobolan 367 kali.
Prestasi Renard paling dikenang ketika membawa Arab Saudi menumbangkan Argentina 2-1 di Piala Dunia 2022—salah satu kejutan terbesar dalam sejarah turnamen tersebut.
Ia juga dua kali mengangkat trofi Piala Afrika, bersama Zambia (2012) dan Pantai Gading (2015), yang membuatnya dijuluki “Si Raja Afrika”.
Dua Gaya, Dua Dunia