- Momen bersejarah ini terjadi di Estádio Nacional de Cabo Verde, di ibu kota Praia, disaksikan ribuan suporter yang berpesta sepanjang malam.
- Mereka tumbuh besar di Rotterdam, bermain bola di lapangan-lapangan kecil Belanda.
- Keberhasilan lolos ke Piala Dunia bukan hanya soal karier, tapi juga soal identitas dan kebanggaan keluarga.
Suara.com - Dua bersaudara kelahiran Rotterdam, Laros dan Deroy Duarte, menjadi bagian dari sejarah besar sepak bola dunia setelah membantu Cape Verde lolos ke Piala Dunia 2026 untuk pertama kalinya.
Negara kecil di Samudra Atlantik itu memastikan tiket ke putaran final setelah menang meyakinkan 3-0 atas Eswatini, Senin (13/10/2025) waktu setempat.
Momen bersejarah ini terjadi di Estádio Nacional de Cabo Verde, di ibu kota Praia, disaksikan ribuan suporter yang berpesta sepanjang malam.
Bagi Laros (28) dan Deroy (26) Duarte, keberhasilan ini terasa begitu emosional.
Mereka tumbuh besar di Rotterdam, bermain bola di lapangan-lapangan kecil Belanda, dan tak pernah membayangkan bisa membawa negara asal orang tua mereka ke panggung terbesar dunia.
“Sulit dijelaskan dengan kata-kata, ini luar biasa,” ujar Laros Duarte, eks gelandang yang pernah setim dengan pemain keturunan Indonesia, Neraysho Kasanwirjo di FC Groningen.
“Sejak kecil kami hanya bermimpi bisa main bersama di level tertinggi. Sekarang kami lolos ke Piala Dunia — ini bukan cuma mimpi kami, tapi mimpi seluruh rakyat Cape Verde.” lanjutnya dilansir dari NOS
Setelah babak pertama berakhir tanpa gol, Cape Verde membuka skor lewat Dailon Livramento, pemain kelahiran Rotterdam yang kini bermain di Casa Pia.
Gol itu disusul dua tambahan gol dari Willy Semedo dan Stopira, yang langsung memicu selebrasi liar di stadion.
Baca Juga: Mental Pemain Timnas Indonesia Hancur Lebur usai Kandas di Ronde Keempat
Meski pihak keamanan sudah mengingatkan agar suporter tidak masuk ke lapangan — karena sebelumnya terjadi invasi penonton saat menang atas Kamerun — para pemain tetap berlari mendekat ke tribun, menari dan menyanyi bersama fans mereka.
“Begitu peluit akhir berbunyi, semuanya berubah jadi pesta besar,” ujar Laros.
“Musik, nyanyian, tarian — begitulah cara kami di Cape Verde merayakan kemenangan. Bahkan kalau pertandingannya tak terlalu penting, apalagi yang satu ini!”
Bagi kedua bersaudara ini, keberhasilan lolos ke Piala Dunia bukan hanya soal karier, tapi juga soal identitas dan kebanggaan keluarga.
Kedua orang tua mereka berasal dari Cape Verde dan bermigrasi ke Belanda seperti banyak diaspora lainnya.
Kini, enam pemain keturunan Belanda memperkuat tim nasional Blue Sharks, termasuk Jamiro Monteiro (PEC Zwolle), Garry Rodrigues (Apollon Limassol), dan Sidny Lopes Cabral (Estrela Amadora).