- Justin Kluivert menilai fans Indonesia bisa jadi “pisau bermata dua” bagi ayahnya.
- PSSI belum memutuskan nasib Patrick Kluivert usai gagal bawa Indonesia ke Piala Dunia 2026.
- Publik menyoroti perbedaan sikap PSSI dibanding saat memecat Shin Tae-yong.
Laporan itu nantinya akan menjadi bahan utama dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI untuk menentukan apakah Kluivert akan dipertahankan atau tidak.
“Dasar kita mengambil keputusan dalam rapat Exco itu adalah laporan ketua BTN, sekaligus manajer timnas,” tegas Amali.
Publik Bandingkan dengan Kasus Shin Tae-yong
Langkah hati-hati PSSI kali ini menimbulkan perdebatan. Banyak yang membandingkannya dengan cara federasi memperlakukan Shin Tae-yong, yang dipecat pada awal 2025 tanpa proses evaluasi panjang.
Pelatih asal Korea Selatan itu bahkan mengaku terkejut saat kabar pemecatan disampaikan padanya.
“(PSSI) memberi tahu saya tentang pemecatan saya pada pukul 09.40 pada tanggal 6 dan mengumumkan bahwa pelatih baru akan datang pada pukul 12 siang hari itu,” ungkap Shin Tae-yong dalam acara Kamar Dagang Korea di Indonesia (KOCHAM), dikutip dari Yonhap.
“Meskipun saya tidak memahaminya, saya dengan rendah hati menerimanya.”
Padahal, Shin masih membawa Indonesia di jalur positif menuju Piala Dunia 2026 dan sempat mencatat sejumlah prestasi penting: lolos ke 16 besar Piala Asia 2023, mencapai semifinal Piala Asia U-23, serta mengangkat peringkat FIFA Indonesia ke posisi 127 dunia — tertinggi dalam dua dekade terakhir.
“Saya bekerja sangat keras dan berhasil dalam lima tahun saya di Indonesia. Saya bangga dengan diri saya sendiri,” ucapnya.
Baca Juga: Sama-sama Terima Duit FIFA: Timnas Indonesia Gagal, Cape Verde ke Piala Dunia 2026
“Saya pulang dengan sangat bangga karena saya telah menancapkan akar yang kuat dalam sepak bola Indonesia.”