- Klub memutuskan untuk tidak menurunkannya selama Hilgers menolak memperpanjang kontraknya yang akan habis.
- Wagenaar menyoroti sikap agen Hilgers yang enggan memberi komentar, serta ketidakresponsifan Hilgers sendiri.
- Hilgers kehilangan kesempatan tampil di Timnas Indonesia, yang otomatis menutup peluangnya untuk tampil di panggung internasional.
Suara.com - Nasib Mees Hilgers musim ini tengah berada di titik kritis.
Bek Timnas Indonesia yang membela FC Twente ini belum tampil satu pun di pertandingan resmi musim 2025/2026.
Meski sempat bermain dalam laga uji coba melawan SC Paderborn 07, klub memutuskan untuk tidak menurunkannya selama Hilgers menolak memperpanjang kontraknya yang akan habis.
Situasi ini disebut oleh pengamat sepak bola Fardau Wagenaar dalam podcast De Ballen Verstand sebagai “cerita yang sangat menyedihkan”.
Wagenaar menyoroti sikap agen Hilgers yang enggan memberi komentar, serta ketidakresponsifan Hilgers sendiri.
![Pelatih Joseph Oosting dan Mees Hilgers di FC Twente. [Dok. IG footballabroadindonesia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/09/05/79987-pelatih-joseph-oosting-dan-mees-hilgers-di-fc-twente.jpg)
“Ini menjadi sangat buruk karena Mees sama sekali tidak merespon, padahal situasinya bisa diluruskan,” ungkap Wagenaar dilansir dari Twentefans
Kondisi ini bukan hanya merugikan dari sisi karier, tetapi juga berdampak finansial.
Hilgers kehilangan kesempatan tampil di Timnas Indonesia, yang otomatis menutup peluangnya untuk tampil di panggung internasional.
Padahal, popularitasnya di media sosial cukup tinggi, terutama di kalangan penggemar Indonesia, yang biasanya menjadi sumber pendapatan tambahan melalui endorsement.
Baca Juga: Ditanya Kapan Indonesia Masuk Piala Dunia, Ini Jawaban Gus Dur
“Tidak dipanggil ke timnas jelas merugikan secara finansial. Hilgers punya banyak pengikut di Instagram, dan fans Indonesia gila-gilaan dengan pemain Belanda. Ini berpotensi mengurangi pendapatannya,” tambah Wagenaar.
Selain itu, ketidakhadirannya membuat peluang Hilgers menunjukkan kualitasnya di tingkat klub juga terbatas.
FC Twente memutuskan fokus pada pemain yang berkomitmen jangka panjang, sementara Hilgers tetap berada di luar rencana tim hingga kontraknya diperpanjang.
Situasi ini pun memunculkan komentar miring di media Belanda, menyebut bahwa kasus Hilgers adalah “kasus dengan hanya pihak yang kalah”.
Semua pihak—klub, pemain, dan agen—terlihat terjebak dalam kebuntuan yang merugikan satu sama lain.
Dengan kondisi saat ini, masa depan Hilgers musim ini masih belum jelas.