- Patrick Kluivert dituding tak membekali pemain dengan taktik saat lawan Arab Saudi dan Irak.
- Meski punya lisensi tertinggi UEFA Pro, performa Timnas justru jeblok total.
- PSSI resmi memutus kontrak Kluivert usai Indonesia gagal di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Statistiknya suram: enam gol dicetak, 14 kali kebobolan. Hasil itu menempatkan Indonesia di posisi terbawah Grup B tanpa satu pun poin pada akhir ronde keempat.
PSSI Akhiri Kerja Sama dengan Kluivert
Rentetan hasil buruk tersebut membuat PSSI mengambil langkah tegas. Melalui pernyataan resmi, federasi mengumumkan pemutusan kerja sama dengan Kluivert dan seluruh staf pelatihnya.
“Penghentian kerja sama ini dilakukan atas dasar persetujuan kedua pihak, dengan mempertimbangkan dinamika internal dan arah strategis pembinaan tim nasional ke depan,” tulis pernyataan resmi PSSI.
Dengan keputusan itu, Kluivert tak lagi menjadi bagian dari Timnas senior, U-23, maupun U-20. PSSI menyebut langkah ini sebagai bagian dari evaluasi menyeluruh terhadap performa dan arah pembinaan sepak bola nasional.
Ironi Seorang Pelatih Berlisensi Pro
Kluivert, yang dikenal sebagai legenda Barcelona dan mantan asisten pelatih di berbagai klub Eropa, kini meninggalkan Indonesia dengan catatan pahit. Ia datang dengan nama besar dan lisensi UEFA Pro, tapi pulang dengan label gagal total.
Pertanyaan pun tersisa: jika benar memiliki ilmu kepelatihan sekelas Eropa, di mana penerapannya saat memimpin Garuda di lapangan?
Apakah tudingan “tanpa taktik” itu benar adanya atau hanya efek kekecewaan publik terhadap hasil buruk? Jawabannya mungkin tak akan pernah jelas, tapi yang pasti, perjalanan singkat Kluivert di Timnas Indonesia akan dikenang sebagai salah satu periode paling kontroversial dalam sejarah Garuda.
Baca Juga: Alasan Patrick Kluivert Dipecat
Kontributor: Adam Ali