- Peter Bosz secara terbuka menyatakan ketertarikan untuk melatih tim nasional yang pernah dilatih Patrick Kluivert
- Peter Bosz memiliki kedekatan emosional dengan Curacao
- Curacao masih berpeluang mencetak sejarah lolos ke Piala Dunia 2026
Suara.com - Pelatih PSV Eindhoven, Peter Bosz membuat pernyataan mengejutkan terkait masa depannya sebagai pelatih.
Dalam konferensi pers jelang laga PSV kontra Go Ahead Eagles, pelatih berusia 61 tahun itu mengaku tertarik menjadi pelatih tim nasional.
Menariknya, Bosz mengaku tertarik melatih tim nasional yang pernah dibesut oleh Patrick Kluivert.
Namun sayangnya bukan Timnas Indonesia. Bosz mengaku tertarik untuk melatih Curacao.
Bosz, yang tengah menikmati masa paling sukses dalam kariernya usai meraih dua gelar Eredivisie dan dua Johan Cruyff Schaal bersama PSV, mengungkapkan keinginannya dengan nada bercanda namun penuh makna.

“Curacao adalah negara favorit saya. Tapi tentu saja, mereka harus datang dulu kalau mau saya,” ujar Bosz dilansir dari Sportnieuws
Meski mengatakannya santai, banyak yang menilai ucapan itu bukan sekadar gurauan.
Bosz dikenal punya ikatan emosional dengan Curacao, bahkan sering menghabiskan waktu liburan di sana.
Ia juga memuji kinerja Dick Advocaat, pelatih yang kini membesut tim nasional Curaçao.
Baca Juga: Prediksi PSV vs Go Ahead Eagles: Dean James Cari Pembalasan
“Saya tidak mau bicara tentang posisi orang lain. Dick melakukan pekerjaan hebat di sana,” tambahnya.
Bosz mengaku mengikuti perjalanan Curaçao di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONCACAF dengan antusias.
Ia bahkan bangga melihat bek PSV, Armando Obispo, tampil penuh di dua laga melawan Jamaika dan Trinidad dan Tobago.
“Saya sangat senang untuk Armando. Dia tampil luar biasa. Saya harap tim Dick (Advocaat) bisa menuntaskan pekerjaannya bulan depan,” kata Bosz.
Curaçao sendiri masih berpeluang besar lolos ke Piala Dunia untuk pertama kalinya dalam sejarah. Mereka akan menjalani dua laga penentuan di bulan November melawan Bermuda (13 November) dan Jamaika (18 November).
Turnamen akbar itu akan digelar di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada, dengan total 48 negara peserta.