-
PSSI sedang mempertimbangkan Timur Kapadze sebagai calon Pelatih Timnas Indonesia.
-
Kapadze terlibat skandal transfer dan dituduh sabotase hasil pertandingan Uzbekistan.
-
Ia membantah, menyalahkan federasi atas pemecatan pelatih dan kegagalan Piala Dunia.
Suara.com - Pasca perpisahan dengan Patrick Kluivert, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) kini intensif mencari figur arsitek baru untuk menukangi skuad Garuda dan nama Timur Kapadze muncul sebagai salah satu calon terkuat.
Pencarian Pelatih Timnas Indonesia ini mempertemukan PSSI dengan sosok yang sangat dihormati dalam dunia Uzbekistan namun memiliki catatan kontroversial.
Meskipun Timur Kapadze diakui di negara asalnya, kariernya pernah tercoreng oleh dugaan skandal dan isu serius mengenai sabotase hasil pertandingan tim nasional Uzbekistan yang melibatkan dirinya.
Pada tahun 2021, Kapadze akhirnya buka suara, membeberkan secara detail skandal serta tuduhan sabotase yang sempat menodai reputasinya di kancah Uzbekistan dan Skandal Sepak Bola negara tersebut.
Kontroversi Transfer dan Tuduhan Pengkhianatan
Masa lalu Kapadze sebagai pemain pun tak luput dari drama Skandal Sepak Bola, terutama saat 2008 kala ia masih membela klub Pakhtakor Tashkent FK sebelum pindah.
Ketika masih menjadi pemain, keputusan Kapadze untuk hijrah dari Pakhtakor Tashkent FK ke FC Bunyodkor (dahulu PFC Kuruvchi) pada tahun 2008 sempat menggemparkan publik Uzbekistan dan menjadi perhatian PSSI.
Timur Kapadze saat itu menjelaskan bahwa skandal tersebut bermula dari proses tarik ulur yang berlarut-larut mengenai kontraknya di Pakhtakor.
Menurut informasi dari SPORTS.uz, manajemen Pakhtakor menunjukkan kelambatan signifikan dalam menawarkan perpanjangan kontrak baru kepada Kapadze, yang kemudian melirik kesempatan lain untuk karier Pelatih Timnas Indonesia masa depannya.
Baca Juga: Alex Pastoor Sindir PSSI, Soroti Target Cetek Sekedar Lolos Piala Dunia 2026
Kondisi tersebut membuat Kapadze menerima tawaran dari PFC Kuruvchi, sebuah keputusan yang memicu kemarahan besar dari klub lamanya, di mana Presiden Pakhtakor saat itu melabeli Timur Kapadze sebagai pengkhianat.
Skandal Sepak Bola tersebut ternyata tidak membuatnya menyesal, karena bagi Kapadze, kepindahan tersebut adalah langkah terbaik yang pernah ia ambil dalam karier Uzbekistannya.
"Saya tidak punya pilihan lain pada waktu itu. Tiga tahun di Bunyodkor justru menjadi langkah besar dalam karier saya,” kata Kapadze saat itu, seperti dikutip dari sumber aslinya, sebuah fakta yang harus dipertimbangkan oleh PSSI.
Kisah di Balik Kegagalan Kualifikasi Piala Dunia 2008
Selain drama transfer klub, nama Timur Kapadze juga sempat terseret tuduhan yang lebih serius di tingkat tim nasional Uzbekistan.
Kapadze dan sejumlah rekan timnya dituding terlibat dalam dugaan sabotase hasil pertandingan krusial Uzbekistan melawan Lebanon pada ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2008, sebuah momen gelap dalam sejarah Skandal Sepak Bola mereka.