Tabiat Alex Pastoor! Ngeluh, Umbar Hal Buruk Usai Dipecat dan Tak Kuat Ditekan

Galih Prasetyo Suara.Com
Rabu, 22 Oktober 2025 | 15:20 WIB
Tabiat Alex Pastoor! Ngeluh, Umbar Hal Buruk Usai Dipecat dan Tak Kuat Ditekan
Tabiat Alex Pastoor! Kerap Ngeluh dan Umbar Hal Buruk Usai Dipecat [Instagram Alex Pastoor]
Baca 10 detik
  • Alex Pastoor dikenal memiliki kebiasaan mengumbar hal-hal negatif setelah kehilangan pekerjaan
  • Perilaku serupa juga pernah terjadi saat ia meninggalkan Almere City
  • Pastoor menggambarkan dirinya sebagai sosok yang tidak bisa ditekan dan menuntut totalitas tinggi dalam bekerja

Suara.com - Alex Pastoor tak butuh waktu lama untuk mengumbar hal-hal negatif pasca dipecat sebagai asisten pelatih Timnas Indonesia.

Dalam hitungan hari, ia tampil di acara televisi Belanda dan mengungkap soal pengalaman pahitnya melatih Timnas Indonesia.

Pastoor dalam acara di Belanda itu menyebut banyak hal yang bikin geram publik sepak bola Indonesia.

Seperti mengatakan bahwa target Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 merupakan hal yan tidak realistis.

Pastoor juga menyinggung soal dukungan dari hati suporter Timnas Indonesia yang menurutnya bisa jadi hal negatif.

Jika ditelusuri, Alex Pastoor memang memiliki tabiat seperti itu. Pernyataannya usai dipecat oleh PSSI bukan hal pertama yang ia lakukan.

Mantan Asisten Pelatih Timnas Indonesia, Alex Pastoor (Instagram/Alex Pastoor)
Mantan Asisten Pelatih Timnas Indonesia, Alex Pastoor (Instagram/Alex Pastoor)

Alex Pastoor misalnya sempat berkeluh kesah dan umbar hal negatif usai ia tak lagi melatih klub Almere City.

Kala itu, Pastoor mengaku kelelahan secara mental dan emosional akibat tekanan besar yang terus ia rasakan sepanjang musim bersama Almere City.

Dalam wawancara di program WNL In de Kantine di NPO Radio 1, Pastoor menegaskan bahwa dirinya adalah tipe pelatih yang menuntut kesempurnaan, bukan hanya hasil di lapangan, tetapi juga totalitas dalam bekerja.

Baca Juga: Legenda Liverpool Muak Premier League Isinya Cuma Taktik Pratama Arhan

“Saya ingin terus belajar sampai akhir hidup saya,” ujar Pastoor.

“Standar saya tinggi. Kalau saya hanya bisa bekerja 95 persen, saya tidak akan merasa puas. Semua harus dilakukan dengan jiwa dan raga, kalau tidak, lebih baik tidak sama sekali.”

Setelah meninggalkan kursi pelatih, Pastoor mengaku hidupnya jauh lebih tenang.

“Saya memang terbakar emosi. Tapi setelah berhenti, beban itu hilang. Api dalam diri saya masih ada, hanya saja tak lagi menyala sekuat dulu,” ujarnya.

Pastoor di momen itu juga blak-blakan bahwa ia tipikal pelatih yang tak bisa ditekan.

Menurutnya tekanan di Almere City begitu intens dan hal itu yang membuatnya memutuskan untuk melepas pekerjaannya sebagai pelatih.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI