-
FIFA ASEAN Cup akan masuk kalender resmi FIFA, sehingga semua pemain wajib dilepas klub.
-
Tak ada lagi drama absennya pemain utama seperti di Piala AFF sebelumnya.
-
Turnamen ini diyakini akan membuat persaingan sepak bola Asia Tenggara jauh lebih seru dan berkualitas.
Suara.com - Turnamen baru bertajuk FIFA ASEAN Cup diprediksi bakal mengubah wajah sepak bola Asia Tenggara. Pasalnya, kompetisi ini akan digelar di bawah kalender resmi FIFA, sehingga semua pemain terbaik dari 11 negara ASEAN bisa tampil tanpa hambatan dari klub.
Selama ini, Piala AFF kerap diwarnai drama karena banyak klub enggan melepas pemain mereka, terutama yang bermain di luar negeri. Namun, dengan status resmi di kalender FIFA, FIFA ASEAN Cup akan menjamin kehadiran para pemain bintang di setiap tim nasional.
Presiden FIFA, Gianni Infantino, mengumumkan rencana ini pada Minggu (26/10/2025). Ia menyebut turnamen tersebut akan mengikuti konsep sukses FIFA Arab Cup 2021, yang terbukti mampu meningkatkan daya saing sepak bola kawasan.
FIFA akan bekerja sama dengan AFC, AFF, dan federasi nasional untuk menyusun format serta jadwal resminya.
Pengamat sepak bola Malaysia, Zulakbal Abdul Karim, menilai langkah ini sebagai kabar baik bagi sepak bola ASEAN.
“Selama ini banyak klub menolak melepas pemain karena Piala AFF tidak termasuk agenda FIFA. Jika FIFA ASEAN Cup resmi digelar, semua pemain terbaik bisa tampil, dan kualitas pertandingan pasti lebih tinggi,” ujar Zulakbal, dikutip dari New Straits Times.
Menurutnya, kehadiran pemain-pemain utama akan membuat kompetisi jauh lebih menarik dan kompetitif.
“Hanya Thailand dan Vietnam yang selama ini tampil stabil di level Asia. Dengan keterlibatan FIFA, negara lain seperti Malaysia, Indonesia, dan Singapura punya kesempatan untuk memperkecil jarak,” tambahnya.
FIFA ASEAN Cup juga diharapkan bisa menjadi ajang pembuktian bagi negara-negara ASEAN untuk meningkatkan prestasi di level Asia.
Baca Juga: Di KTT ASEAN, Prabowo Ajak Negara Asia Jaga Persaingan Sehat demi Masa Depan Kawasan
Jika sebelumnya banyak laga terasa timpang karena komposisi pemain tidak lengkap, kali ini para pelatih bisa menurunkan skuad terbaiknya tanpa kompromi.
Dengan format dan regulasi baru di bawah FIFA, publik sepak bola di kawasan pun menantikan atmosfer baru yang lebih kompetitif dan penuh bintang.