-
FIFA menjatuhkan skors empat laga dan denda kepada Thom Haye dan Shayne Pattynama akibat protes keras terhadap wasit.
-
PSSI didenda 50.000 CHF (sekitar Rp1 miliar) karena ulah suporter melempar botol ke lapangan.
-
Sanksi ini memperparah beban finansial PSSI yang masih menanggung kompensasi pemecatan pelatih dan mencari pengganti baru.
Suara.com - Pukulan telak diterima Timnas Indonesia dan PSSI buntut dari laga panas melawan Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
FIFA secara resmi menjatuhkan sanksi berat kepada dua pilar utama skuad Garuda, Thom Haye dan Shayne Pattynama serta denda fantastis untuk federasi akibat insiden yang terjadi di akhir pertandingan.
Thom Haye dan Shayne Pattynama dijatuhi hukuman larangan bermain dalam empat pertandingan internasional serta denda.
Sanksi ini merupakan buntut dari protes keras yang mereka layangkan kepada wasit asal China, Ma Ning, sesaat setelah peluit panjang dibunyikan.
“Shayne Pattynama dan Thom Haye membuat tindakan tidak sportif terhadap ofisial pertandingan, sekaligus melanggar pasal 14, Pasal 14.!.j. Sanksi-nya adalah denda 5.000 CHF (Rp103 juta) dan skorsing empat pertandingan,” tulis pernyataan resmi FIFA.
Dengan absennya Timnas senior di FIFA Matchday November 2025, hukuman ini secara efektif akan membuat keduanya absen pada dua jendela internasional berikutnya, yaitu pada Maret dan Juni 2026.
Kehilangan Thom Haye yang dianggap sebagai metronom dan pembagi bola terbaik di lini tengah, akan menjadi kerugian besar bagi skuad Garuda.
Masalah tidak berhenti di situ. PSSI juga harus menanggung akibat dari ulah oknum suporter yang melempar botol ke lapangan sebagai bentuk protes terhadap wasit.
Akibatnya FIFA menjatuhkan denda sebesar 50.000 CHF atau setara dengan Rp1 Miliar kepada PSSI.
Baca Juga: Mengaku Tunggu Tawaran dari PSSI, Calon Pelatih Timnas Indonesia: Saya Siap
Sanksi denda ini datang di saat yang tidak tepat dan menambah beban finansial PSSI. Federasi diketahui masih memiliki kewajiban untuk membayar kompensasi pemecatan staf pelatih sebelumnya, termasuk Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert.
Di saat yang bersamaan, mereka juga harus menyiapkan dana segar untuk mengontrak pelatih kepala baru, yang kabarnya akan diumumkan paling lambat pada Januari 2026.