- PSSI resmi mengakhiri kontrak Patrick Kluivert pasca hasil mengecewakan Kualifikasi Piala Dunia.
- Giovanni van Bronckhorst mencuat sebagai kandidat kuat pengganti pelatih Timnas Indonesia saat ini.
- Koneksi Belanda, ikatan emosional Maluku, serta rekam jejak sukses menjadikannya figur ideal.
Suara.com - Kursi pelatih Timnas Indonesia kembali menjadi sorotan setelah PSSI resmi mengakhiri kerja sama dengan Patrick Kluivert.
Rentetan hasil mengecewakan di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia membuat legenda Belanda itu harus angkat kaki lebih cepat dari kursi pelatih Garuda.
Dalam situasi penuh tekanan ini, satu nama langsung mencuat sebagai kandidat kuat pengganti: Giovanni van Bronckhorst.
Media Inggris, Indykaila News, bahkan mengklaim bahwa pelatih Liverpool itu masuk dalam radar PSSI sebagai opsi serius.
“Pelatih Liverpool Giovanni van Bronckhorst adalah salah satu kandidat pelatih tim nasional Indonesia, Liverpool takkan menghalanginya jika ada pendekatan resmi,” tulis laporan tersebut di akun X.
Jika rumor itu mengarah pada kenyataan, banyak yang meyakini bahwa eks kapten Timnas Belanda tersebut adalah figur yang paling tepat membawa Garuda bangkit.
Berikut sejumlah alasan kuat yang membuat Van Bronckhorst dianggap ideal menukangi Timnas Indonesia.
1. Koneksi Belanda
Banyak pemain kunci Timnas Indonesia tumbuh di Belanda, termasuk Jay Idzes dan beberapa rekan lainnya.
Baca Juga: Erick Thohir Minta Penunjukkan Nova Arianto Tak Diperdebatkan Lagi
Karakter sepak bola Belanda melekat pada gaya main mereka, sehingga kehadiran Van Bronckhorst sangat mungkin mempercepat adaptasi taktik.
Sebagai legenda sepak bola Negeri Kincir Angin, ia memahami kultur, bahasa, dan pola komunikasi para pemain diaspora tersebut.
Situasi di ruang ganti pun diyakini bakal berjalan lebih cair, sehingga penerapan ide permainan di lapangan bisa berlangsung lebih efektif.
2. Ikatan Emosional dari Darah Maluku
Van Bronckhorst bukan sosok asing bagi masyarakat Indonesia. Sang ibu berasal dari Maluku, memberi dirinya ikatan emosional yang tidak dimiliki pelatih asing kebanyakan.
Kedekatan ini dipercaya mampu menjadi bahan bakar tambahan bagi mantan bek kiri tersebut untuk bekerja sepenuh hati.