- Giovanni van Bronckhorst dipertimbangkan sebagai pelatih Timnas Indonesia, membawa filosofi modern dan formasi 4-3-3 cair.
- Asnawi Mangkualam diprediksi vital sebagai bek sayap menyerang; Marselino Ferdinan sebagai gelandang *box-to-box* pengatur intensitas.
- Ragnar Oratmangoen diproyeksikan menjadi penyerang sayap kunci, memanfaatkan kecepatan dalam skema transisi serangan kilat tim.
Kemampuannya sebagai gelandang box-to-box yang kreatif dalam menyerang namun juga ulet saat bertahan akan menjadi aset tak ternilai.
Di bawah Van Bronckhorst, peran Marselino akan menjadi lebih vital sebagai dinamo yang menjaga ritme dan intensitas permainan tim selama 90 menit.
3. Ragnar Oratmangoen (Penyerang Sayap)
Filosofi Van Bronckhorst sederhana namun mematikan: rebut bola secepat mungkin, serang secepat mungkin.
Skema transisi kilat ini membutuhkan penyerang sayap yang punya kecepatan, kemampuan dribel satu lawan satu, dan insting untuk menusuk ke kotak penalti. Siapa lagi jika bukan Ragnar Oratmangoen?
Kemampuannya untuk menyisir dari sisi kiri, melewati lawan, dan melepaskan tembakan keras adalah tipe pemain yang sangat disukai Van Bronckhorst.
Dalam sistem serangan baliknya, Ragnar akan menjadi ujung tombak yang siap meneror pertahanan lawan dalam hitungan detik setelah timnya merebut bola.
Di samping itu, atribut bertahan Ragnar yang juga menonjol membuatnya tak hanya penting dalam aspek menyerang, tetapi juga bertahan tim.
Baca Juga: PSSI One Man Show Tidak Jelas, Pemilihan Pelatih Timnas Indonesia Kacau