- PSSI dihadapkan pada pilihan sulit antara merekrut Giovanni van Bronckhorst yang mahal atau John Herdman yang lebih terjangkau.
- Giovanni van Bronckhorst membutuhkan investasi finansial besar, termasuk potensi kompensasi kepada Liverpool, untuk menjadi pelatih Timnas.
- John Herdman menawarkan opsi yang lebih pragmatis dengan estimasi gaji tahunan sekitar Rp8,3 miliar saat menangani tim nasional.
Suara.com - Perburuan pelatih baru Timnas Indonesia kini tak hanya soal taktik, tetapi juga soal kekuatan finansial.
Dua nama yang santer dikabarkan masuk bursa, Giovanni van Bronckhorst dan John Herdman, datang dengan banderol gaji yang kontras bak langit dan bumi, menempatkan PSSI di persimpangan jalan antara investasi besar atau pilihan yang lebih pragmatis.
Giovanni van Bronckhorst, nama besar dengan reputasi Eropa yang tak terbantahkan. Namun untuk mendatangkannya, PSSI harus siap merogoh kocek super dalam.
Merujuk pada gaji terakhirnya sebagai pelatih kepala di Besiktas, Van Bronckhorst dilaporkan menerima bayaran fantastis mencapai 4,5 juta Euro atau setara Rp75 miliar per tahun.
Tantangannya tidak berhenti di situ. Dengan statusnya yang kini menjadi asisten pelatih di Liverpool, PSSI tidak hanya harus siap membayar gajinya yang selangit, tetapi juga harus membayar biaya kompensasi kepada klub raksasa Inggris tersebut.
Ini jelas merupakan opsi investasi jor-joran bagi PSSI untuk sebuah nama besar sebagai juru latih Timnas Indonesia.
Di sisi lain, muncul nama John Herdman, pelatih yang baru saja berpisah dengan Toronto FC. Banderol gajinya menghadirkan skenario yang lebih fleksibel.
Melansir dari The New York Times, saat menukangi Timnas Kanada ia dilaporkan menerima gaji sekitar USD500 ribu atau setara Rp8,3 miliar per tahun.
Meskipun gajinya saat di level klub MLS diperkirakan jauh lebih tinggi (mencapai Rp53,4 miliar), patokan gajinya di level tim nasional ini jelas menempatkannya sebagai opsi yang secara finansial jauh lebih terjangkau dibandingkan Van Bronckhorst.
Baca Juga: Foto dengan Jay Idzes, Pemain Keturunan Indonesia: Saya Terbuka di Masa Depan
Angka Rp8,3 miliar per tahun bahkan jauh di bawah gaji pelatih-pelatih Timnas Indonesia sebelumnya.