- Tujuh pemain kunci Filipina merupakan alumni kekalahan telak dari Indonesia di SEA Games 2021 dan 2023.
- Dua pemain dari kekalahan 0-4 tahun 2021 dan lima dari kekalahan 0-3 tahun 2023 kembali perkuat Filipina.
- Ketujuh pemain tersebut adalah tulang punggung tim Filipina saat ini, enam di antaranya menjadi starter kontra Myanmar.
Suara.com - Filipina boleh jadi datang dengan kepercayaan diri tinggi saat menantang Timnas Indonesia U-22 di laga Grup C SEA Games 2025.
Namun di balik skuad solid yang mereka bawa, tersimpan sebuah fakta psikologis yang bisa menjadi keuntungan bagi Garuda Muda karena tujuh dari pemain kunci mereka saat ini adalah alumni dari dua pembantaian yang pernah dilakukan Indonesia di edisi SEA Games sebelumnya.
Pada SEA Games 2021 di Vietnam, generasi emas Garuda Muda yang diperkuat nama-nama seperti Rachmat Irianto dan Egy Maulana Vikri sukses melumat Filipina dengan skor telak 4-0.
Dari skuad yang menelan kekalahan pahit itu, ada dua nama yang kini kembali hadir dalam tim asuhan Garrath McPherson yaitu bek tengah Jaime Rosquillo dan gelandang Sandro Reyes. Keduanya kini menjadi pilar penting di tim Filipina.
Trauma itu berlanjut dua tahun kemudian di Kamboja. Dalam perjalanan heroik Timnas Indonesia U-22 meraih medali emas, Filipina kembali menjadi salah satu korban keganasan skuad Indra Sjafri.
Tak tanggung-tanggung, mereka dihajar dengan skor telak 3-0. Dari skuad yang tak berdaya di hadapan Marselino Ferdinan dkk saat itu, ada lima pemain yang kini kembali memperkuat Filipina.
Mereka adalah Santiago Rublico, Andres Aldeguer, Gavin Muens, Noah Leddel, dan John Lucero.
Fakta yang paling menarik adalah, ketujuh alumni kekalahan telak ini bukanlah sekadar pemain pelapis.
Mereka adalah tulang punggung dari tim Filipina saat ini. Dalam kemenangan 2-0 atas Myanmar di laga pembuka, enam dari tujuh pemain tersebut tampil sebagai starter.
Baca Juga: Keunggulan Statistik Timnas Indonesia U-22 Atas Filipina, Bakal Pesta Gol Sore Nanti?
Rublico, Leddel, dan Rosquillo mengawal lini belakang. Muens dan Reyes menjadi jenderal di lini tengah.
Sementara Aldeguer menjadi andalan di lini serang. Hanya Lucero yang masuk sebagai pemain pengganti.