Terbongkar Biang Kerok Timnas Indonesia Kalah dari Filipina di SEA Games 2025

Selasa, 09 Desember 2025 | 08:50 WIB
Terbongkar Biang Kerok Timnas Indonesia Kalah dari Filipina di SEA Games 2025
Timnas Indonesia U-22 (IG Timnas Indonesia)
Baca 10 detik
  • Timnas U-22 kalah dari Filipina, Indra Sjafri kecewa performa tim.

  • Gol Filipina dari throw-in disayangkan; peluang lolos bergantung Myanmar.

  • Indonesia U-22 tanpa poin, wajib menang di laga terakhir Grup C.

Suara.com - Pelatih Kepala Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri, memberikan tanggapan blak-blakan setelah timnya menelan kekalahan pahit dari Filipina dalam pertandingan pertama Grup C SEA Games 2025.

Indra Sjafri mengakui bahwa penampilan anak asuhnya jauh dari harapan dan tidak memenuhi ekspektasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Hasil pertandingan ini menjadi pukulan telak mengingat di atas kertas, skuad Garuda Muda diyakini mampu meraih kemenangan pada laga pembuka tersebut.

Sepanjang 90 menit pertandingan, Timnas Indonesia U-22 sebetulnya mampu memberikan tekanan konstan, tetapi para pemain, termasuk Ivar Jenner, gagal mengkonversi berbagai peluang yang ada menjadi gol penentu kemenangan.

Kekalahan ini menjadi pelajaran penting yang harus segera diserap oleh tim agar mampu tampil lebih baik lagi pada pertandingan-pertandingan berikutnya.

Indra Sjafri secara jujur menyampaikan bahwa timnya memulai babak pertama dengan performa yang tidak optimal.

"Hasil yang kurang baik untuk kita dan ini betul-betul kita tadi memulai pertandingan babak pertama, dan memang jujur kita bermain tidak sesuai dengan yang kita harapkan," kata Indra Sjafri usai laga.

Satu-satunya gol Filipina yang memecah kebuntuan tercipta tepat pada menit ke-45+1 melalui sundulan tajam Otu Banatao.

Gol tersebut berawal dari skema lemparan ke dalam jarak jauh yang dilepaskan menuju kotak penalti pertahanan Indonesia.

Baca Juga: Rapor Pemain Keturunan Indonesia saat Lawan Filipina di SEA Games 2025, Kok Bisa Kalah Memalukan Sih

Bola melambung tinggi dan melewati antisipasi para pemain bertahan Timnas U-22, lalu disambar oleh Banatao yang berdiri tanpa pengawalan.

Pelatih Indra Sjafri sangat menyesalkan terjadinya gol tersebut yang disebabkan oleh kelalaian para pemain dalam mengantisipasi bola.

"Tetapi sangat disayangkan di akhir babak, di babak pertama, ada throw in yang dilakukan oleh Filipina dan itu menyebabkan kita kebobolan," jelasnya.

Gol dari situasi throw-in ini menunjukkan bahwa koordinasi penjagaan pemain di lapangan belum berjalan sesuai dengan rencana latihan.

"Dan sangat disayangkan sekali bola throw in dan berarti para pemain tidak sesuai apa yang kemarin kita latih, untuk pemain-pemain siapa yang menjaga siapa," ia menambahkan.

Indra Sjafri juga mengungkap bahwa tim pelatih sudah berupaya melakukan penyesuaian strategi dan perubahan pemain saat memasuki babak kedua.

Meskipun demikian, perubahan formasi dan pergantian pemain tersebut belum mampu memberikan dampak positif yang signifikan bagi hasil akhir.

Timnas U-22 memang lebih mendominasi penguasaan bola di paruh kedua, namun tetap gagal memanfaatkan kesempatan mencetak gol dengan maksimal.

"Di babak kedua kami mencoba mengubah pemain dan juga mengubah formasi dan kita bisa menguasai permainan tetapi ada beberapa peluang kita tidak bisa memanfaatkan dengan baik," pungkasnya.

Kemenangan mengejutkan ini membawa Filipina mengamankan enam poin sempurna dan kini memimpin Grup C sebagai juara grup.

Di sisi lain, kekalahan ini membuat Indonesia harus puas berada di posisi kedua klasemen dengan nihil poin dan catatan selisih gol minus satu (-1).

Situasi sulit ini menempatkan peluang Garuda Muda untuk melaju ke babak semifinal dalam kondisi yang sangat bergantung.

Timnas U-22 wajib memenangkan laga penentu terakhir melawan Myanmar, yang juga belum mengumpulkan poin, agar dapat menjaga asa lolos.

Kemenangan melawan Myanmar menjadi satu-satunya jalan untuk membuka kembali harapan Indonesia lolos dari fase grup SEA Games 2025 ini.

×
Zoomed

VIDEO TERKAIT

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI